Surabaya Mnews.id – Penulis Buku Suluk Syaiikh Siti Jenar dan Juga Atlas Nusantara KH Agus Sunyoto meninggal dunia, di Surabaya Selasa (27/4/2021). Untuk mengapresiasi sebuah karya fenomenal KH Agus Sunyoto, Mnews.id akan menghadirkan ulasan buku yang pernah ditulis pada 2006 : Suluk Syaikh Siti Jenar.
Kabar duka ini disampaikan langsung akun Twitter resmi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). PBNU menyampaikan duka dan doanya untuk almarhum.
“Berduka yang mendalam berpulangnya KH. Agus Sunyoto, Ketua Lesbumi PBNU. Semoga seluruh amal baik almarhum diterima Allah Swt, seluruh khilaf diampuni-Nya dan memperoleh tempat yang terbaik di sisi-Nya. Al Fatihah,” tulis PBNU melalui akun @nahdlatululama seperti dilihat detikcom, Selasa (27/4/2021).
Dalam unggahan tersebut dijelaskan pula KH Agus Sunyoto wafat pada hari ini, Selasa (27/4/2021), di Surabaya. Dia akan dimakamkan di makam keluarga, makam tembok Surabaya.
Selain dikenal sebagai Ketua Lesbumi PBNU, KH Agus Sunyoto merupakan Pengasuh Pesantren Tarbiyatul Arifin. Dia juga seorang penulis yang menulis buku ‘Atlas Walisongo: Buku Pertama yang Mengungkap Walisongo sebagai Fakta Sejarah’.
Ada hal yang tidak dimengerti oleh masyarakat luas, bahwa KH Agus Sunyoto merupakan penulis fenomenal. Beliau adalah sosok unik yang mampu menerjemahkan sebuah cerita legenda, mitos, fakta sejarah tentang Syaikh Siti Jenar. Sosok kontroversi yang menghiasi kearifan cerita-cerita lokal, soal perseteruan dengan Kanjeng Sunan Kalijaga, tentang ajarak suluk-suluknya yang hingga kini melekat di tengah masyarakat.
Agus Sunyoto merupakan salah satu sastrawan yang mampu menghasilkan tujuh novel yang berisi ajaran dan pemikiran Syaikh Siti Jenar. Novel tersebut ditulis berdasarkan penelitian kualitatif yang bersumber naskah-nakah Cirebon dan Banten. Dari penelitian itu menghasilkan pemikiran pengarang yang berbeda dengan anggapan masyarakat pada umumnya tentangSyaikh Siti Jenar yang dianggap menyimpang dari ajaran Islam dan akhirnya dihukum mati oleh Wali Songo.
Sosok Syaikh Siti Jenar mampu digambarkan dalam sebuah novel oleh Agus Sunyoto. Mendengar sosok Siti Jenar sebagian orang akan beranggapan negatif, tapi Agus Sunyoto mampu menghadirkan Syaikh Siti Jenar dengan sosok yang mampu membuat perubahan di tengah masyarakat Jawa saat itu. Hingga ajaran dan perjuangan-perjuangan Syaikh Siti Jenar masih di anut dan ada hingga sekarang.
Apa saja bagian-bagian dari novel itu, berikut ini gambaran garis besar karya Agus Sunyoto tersebut.
Novel pertama dan kedua berjudul Suluk Abdul Jalil Perjalanan Rohani Syaikh Siti Jenar. Novel pertama, berisi tentang Yang Wujud dan maujud serta pengalaman rohani Syaikh Siti Jenar sampai berangkat menjalankan ibadah haji ke Mekah. Di Mekah Syaikh Siti Jenar bertemu dengan Abu Bakar AshShidiq yang mengajarkan tarekat kepadanya (Sunyoto, 2006: vi).
Novel kedua, merupakan kelanjutan dari novel pertama yang berisi tentang, sejarah Syaikh Siti Jenar setelah kembali dari Mekah ke tanah Jawa dan menyebarkan ajarannya sampai diangkat menjadi Dewan Wali Sanga (Sunyoto, 2006: vi).
Novel ketiga, keempat, dan kelima terkenal dengan Trilogi Novel Syaikh Siti Jenar. Ketiga novel tersebut berjudul Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar (SPPASJ). Ketiga novel tersebut berisi perjuangan dan ajaran Syaikh Siti Jenar dalam mewujudkan masyarakat baru, yaitu masyarakat yang memiliki kebebasan berpendapat,memiliki kesamaan hak dan derajat, dan memiliki hak milik tanah dan papan untuk melindungi dan membahagiakan keluarganya.
Di samping itu, juga banyak berisi pengetahuan naratif dan ilmiah tentang berbagai masalah kemanusiaan yang terkait dengan pergulatan sosio-religi, idiologi, dokma, doktrin, dan pengalaman rohani Syaikh Siti Jenar (Sunyoto, 2004:vii).(Bersambung)