
Pelajar SD berkumpul mendapatkan pengetahuan terkait aksi kecil berdampak oleh perwakilan komunitas Kali Sileng Borobudur
Magelang, MNews.id – Sebanyak 40 pelajar dari empat Sekolah Dasar (SD) di wilayah Desa Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan dengan menggelar aksi bersih Sungai Progo pada Sabtu, 10 Mei 2025 lalu. Kegiatan ini semakin istimewa dengan kehadiran Putri Indonesia Lingkungan 2025 Melliza Xaviera Putri Yulian yang turut memberikan semangat dan edukasi kepada para siswa.
Ferry Salim, Direktur Pemasaran Meccaya, kepada MNews.Id mengatakan, kita mencoba membawa anak-anak ke sungai agar mencintai lingkungan dan alam. Kita semua harus terus menjaganya. Karena merekalah ibu kita, nafas kita ada disini, termasuk hari ini Meccaya dalam rangkaian Borobudur Peace & Prosperity mengajak anak-anak membersihkan sungai. Karena sungai merupakan sumber kehidupan umat manusia.
“Ini merupakan rangkaian acara Borobudeur Peace & Prosperity memasuki tahun ke 4, kita mengusung tema perdamaian dan kesejahterahan bagi umat manusia termasuk lingkungan dan ekonominya. Kita punya alam yang bersih sehingga bisa mendatangkan ekonomi,”ujarnya.
42 pelajar perwakilan dari 4 SD yaitu SD 1 Borobudur, SD 2 Borobudur, SD Muhammadiyah Borobudur dan SD Kanisius Borobudur yang berpartisipasi dalam kegiatan mulia ini sejak pagi hari, para siswa dengan antusias mengawali dengan belajar sejarah di Candi Pawon, setelah itu berjalan menuju bantaran Sungai Progo untuk kegiatan bersih sungai.

Mereka didampingi oleh para guru, relawan lingkungan, serta dari Meccaya. Putri Indonesia Lingkungan 2025, Melliza Xaviera Putri Yulian, tampak bersemangat berbaur dengan para pelajar sekolah dasar. Ia tidak hanya ikut memungut sampah, tetapi juga memberikan penjelasan mengenai pentingnya menjaga kebersihan sungai sebagai sumber kehidupan dan ekosistem yang harus dilestarikan.
“Saya sangat terinspirasi dengan semangat adik-adik semua dalam menjaga lingkungan. Sungai Progo ini adalah aset berharga kita, dan tindakan kecil seperti memungut sampah ini memiliki dampak yang besar,” ujar Melliza di sela-sela kegiatan.
Selain aksi bersih sungai, para pelajar setelah aksi bersih sungai mendapatkan pengalaman berharga lainya yaitu, mengenal sampah, belajar animasi, dan belajar menulis singat dari para mentor di bawah naungan Komunitas Kali Sileng Borobudur.
Anak-anak mendapatkan kesempatan untuk mengasah kemampuan menulis mereka. Dalam sesi khusus yang dipandu oleh jurnalis lokal, para siswa diajarkan teknik dasar penulisan berita dan esai tentang pengalaman mereka dalam kegiatan pelestarian lingkungan ini. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menyampaikan pesan-pesan lingkungan melalui tulisan.
Lukman, penggagas kegiatan kreatifitas anak, menyampaikan mengatakan, kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga memberikan pelajaran berharga bagi anak-anak tentang pentingnya gotong royong dan kepedulian terhadap alam. Selain itu anak-anak diajari saling mengenal sekolah lain dan diajak membuat tulisan bersama jurnalis dan diberikan pengetahuan mengolah gambar manual diaplikasikan dengan animasi.
Kegiatan bersih Sungai Progo dan belajar penulisan ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda lainnya untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan memiliki kemampuan untuk menyampaikan ide-ide positif melalui berbagai media. Semangat para pelajar Borobudur ini menjadi contoh nyata bahwa kepedulian terhadap lingkungan dapat dimulai sejak usia dini.