Magelang MNews.id – Pengembangan desa wisata selaras dengan pelestarian alam Desa Sambak, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang.
Pariwisata berbasis lingkungan dengan memanfaatkan teknologi,
diharapkan ke depan mampu menghadapi transformasi segala sektor serta dapat menjaga keberlanjutan desa, baik secara lingkungan, budaya, dan ekonomi.
Desa Wisata Sambak juga menerapkan program Digitaly Agro Edu Tourism. Pelaksanaannya bekerjasama dengan Fakultas Teknologi Pertanian UGM Yogyakarta dan Yanmar Japan bersama OPD terkait.
Launching dilakukan Bupati Magelang Zaenal Arifin Jumat (27/01/2023). Konsep pariwisata yang dinilai pro rakyat kecil, dan pariwisata yang ramah lingkungan,
Menurut dia, pengunjung desa wisata ini akan mendapatkan pengalaman otentik dalam perspektif ruang dialog, interaksi dan pembelajaran karakter budaya atau kearifan lokal masyarakat setempat.
Ia mengemukakan, desa wisata yang baik mampu mengembangkan potensi sehingga bisa mengubah tantangan yang timbul menjadi sebuah peluang. Sehingga dapat tumbuh menjadi tempat wisata alternatif.
Bupati mengharapkan, program desa wisata dan juga program Digitaly Agro Edu Tourism di Desa Sambak terus dikembangkan seperti sistem monitoring emisi gas rumah kaca pada kawasan industri tahu, dengan menerapkan teknologi biogas dan air limbahnya bisa dimanfaatkan bagi lingkungan, misalnya sebagai pupuk organik.
Kepala Desa Sambak, Dahlan, menyampaikan terima kasih sudah membina desanya mulai dari progam kompensasi rakyat sehingga kegiatan yang telah dilakukan menjadi kegiatan adaptasi dan mitigasi.
Diungkapkan, 2017 Desa Sambak mendapatkan Penghargaan Proklim Utama. Tahun sebelumnya mendapat penghargaan Kalpataru sebagai nominator nasional. Di tingkat Jateng menjadi juara 3 Kalpataru.