Grobaogan Mnew.id – Pria 62 tahun dari padukuhan Bonggo, Desa Tanggungharjo, Kecamatan Tanggungharjo, Grobogan Jawa Tengah mengungkapkan, selama menjadi mitra PT. AOI petani di Tanggungharjo sangat diberikan kepastian dan manfaat yang signifikan bagi petani.
Obrolan dengan Sunarto tersebut saat mengikuti pelatihan KHA (Konvensi Hak Anak) dan Delana (Desa Layak Anak) di balai Desa Tanggungharjo 20 September 2025 lalu. Sunarto sudah memulai menanam tembakau sejak tahun 2011 dan sejak tahun 2019 mulai bermitra dengan AOI.
Baginya dengan menjadi mitra dapat mendapatkan berbagai hal, salah satunya manfaat dalam proses pengelolaan perkebunan tembakau tersebut, dari mulai awal hingga proses panen didampingi oleh pendamping teknik dari AOI yang setia menemani para petani.
“Saya ikut yang pasti-pasti saja, terutama jika dibandingkan dengan sistem tengkulak lebih menguntungkan proses kemitraan ini. Seperti dari proses budidaya hingga penjualan hasil panen, saya dan petani lain yang ada dalam mitra AOI diberikan banyak kemudahan,” ujarnya.
Sunarto mengatakan beberapa poin utama yang membuatnya memilih dan merasa diuntungkan dengan kemitraan AOI, selalu transparansi. Semua proses, termasuk pembelian, lahan, dan pupuk, dicatat secara rinci. Hal ini menghilangkan ketidakjelasan yang sering terjadi pada sistem lain.
Di samping itu, saling menguntungkan, kemitraan yang di bangun dinilai sebagai hubungan yang saling menghormati dan saling menghidupi antara perusahaan dan petani.
Selain itu, para petani juga sering mendapatkan pengetahuan. Seperti yang di lakukan saat ini dengan Yayasan Samin (Sekretariat Anak Merdeka Indonesia) dari Yogyakarta, juga menjadi penting bagi kami selaku petani. Pengetahuan terkait hak anak salah satunya. Agar anak-anak di Tanggungharjo ini mengikuti kegiatan yang positif. Tidak terlibat pekerjaan yang membahayakan, seperti ikut menanam, memanen tanaman tembakau.
“Saya dan teman-teman petani sudah komitmen untuk tidak melibatkan anak-anak dalam perkebunan tembakau. Biarkan anak-anak beraktifitas kegiatan pada umumnya, ke TPA masjid, sekolah, bermain layangan atau lainya,” tambahnya.
Selama ini, pendamping lapangan dari AO, mas Dika juga sangat membantu, bisa datang kapan saja baik ke kebun atau ke rumah untuk ngobrol terkait pupuk, pertanian maupuan informasi lain seperti teknik budidaya, sehingga petani merasa diperhatikan.
Berkat kemitraan ini, Ia menyebutkan adanya peningkatan pendapatan dan peningkatan ekonomi dibandingkan saat masih berhadapan dengan tengkulak. Ia memiliki lima anak yang sudah bersekolah.
Sunarto menunjukkan bahwa kemitraan dengan AOI memberikan solusi yang lebih baik dan adil bagi petani tembakau di Tanggungharjo, Grobogan, dan tentunya dari pertanian ini masih bisa menyelamatkan anak untuk tidak terlibat dalam kegiatan yang merugikan diri anak. Dan Sunarto merasa senang melihat anak-anak terlibat aktif dalam kegiatan yang di lakukan oleh Samin.
“Mudah-mudahan Samin tidak sebentar melakukan kegiatan di desa kami ini, anak-anak bisa berkumpul berkarya melakukan kegiatan positif,” pungkas Sunarto mengakhiri perbincangan.