Magelang Mnews.id – Masyarakat yang panik karena pernah memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri dan berinteraksi dengan pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 beramai-ramai periksa ke RSU Tidar.
”Kemarin sempat banyak masyarakat yang panik datang ke RSU Tidar minta diperiksa terkait dengan Covid-19. Sebenarnya hal seperti ini tak perlu terjadi kalau sehat dan tidak sakit kalaupun sakit hanya flu biasa mengapa harus panik dan ke RSU Tidar,”kata Plt Direktur RSU Tidar Septi Milna Soelistiyani.
Dikatakannya, jika memang tidak mengalami gejala klinis Covid-19 seperti batuk dan sesak nafas, atau hanya sakit flu biasa dan bahkan tidak sakit masyarakat tidak perlu panik. Sakit ringan tersebut masih bisa dikonsultasikan ke Puskesmas, dokter keluarga atau klinik.
Akibat dari banyaknya orang yang datang ke RSU dan mengaku mengalami gejala klinis Covid-19, lanjut dia, mengakibatkan banyak tenaga medis dan dokter yang harus melayani mereka yang seharnya bisa ditangani di Puskesmas, dokter keluarga atau klinik umum. Hal ini juga berdampak pada penggunaan alat pelindung diri (APD) sekali pakai yang terbuang sia-sia.

”Masyarakat harus lebih bijak tidak perlu panik dan datang ke UGD RSU Tidar dengan mengatakan bahwa merasa terkena Covid-19. Tidak usah khawatir selama tidak sakit dan darurat tidak perlu ke UGD,”katanya.
Hingga hari Kamis (19/3) pukul 08.00 RSU Tidar merawat 6 orang dengan status pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 dirawat di Ruang Isolasi Gladiol. Satu pasien dinyatakan negatif dan diperbolehkan pulang, sedangkan Pasien Nomer 1 asal Kabupaten Magelang dari tes pertama dinyatakan positif dan tes kedua dinyatakan negatif.
”Kami perlu melakukan tes sekali lagi atau yang ketiga hingga benar-benar dinyatakan negatif dan kondisinya membaik maka diperbolehkan pulang. Semua pasien PDP dalam kondisi membaik,”ujarnnya.