Magelang Mnews.id – Kita sudah selayaknya memberikan apresiasi kepada dokter dan tenaga medik yang merawat pasien terindikasi Covid-19 di sejumlah rumah sakit di Kota Magelang.
Mereka berada di garda terdepan dalam perang melawan virus corona. Bekerja dengan dedikasi tinggi mempertaruhkan nyawa karena berperang dengan virus yang tidak terlihat oleh mata telanjang.
RSU Tidar Kota Magelang menjadi rumah sakit lini pertama rujukan pasien terindikasi Covid-19. Pasien dari Kabupaten Magelang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Temanggung dirawat do sini. Kemudian baru rumah sakit lini kedua Rumah Sakit Tentara (RST) dr Soedjono dan RSJ Prof dr Soerojo.
Di RSU Tidar ruang Isolasi dipusatkan di Gladiol berkapasitas 10 tempat tidur. Ruang ini berada di tengah-tengah bangunan rumah sakit. Di ujung lorong pintu masuk sebelah Unit Gawat Darurat (UGD).
Di ruang isolasi ini tampak selalu sepi jarang petugas medik atau dokter keluar masuk. Karena begitu masuk bertugas di sini mereka menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). Pakaianya seperti astronot ini dipakai oleh mereka selama kurang lebih 8 jam.

Mereka menahan buang air kecil dan besar, makan dan minum. Karena memang selama bertugas mereka tidak diperbolehkan makan minum buang air kecil dan besar. Sungguh sebuah perjuangan yang luar biasa bagi mereka.
“Saya melihat sendiri betapa berat perjuangan mereka. Tidak makan minum buang air kecil dan besar. Tetap dengan sepenuh hati memberikan perawatan terhadap pasien terindikasi Covid-19,”Kata dr Sri Harso MKes SpS, Juru Bicara Penanganan Covid-19.
Melihat kondisi psikologi semacam itu, lanjut dia, pihaknya menginstruksikan untuk melakukan roling petugas medis yang bertugas di ruang isolasi. Baik itu di RSU Tidar, RST dr Soedjono dan RSJ Soeroyo.
“Kami wajibkan satu minggu bertugas dan satu minggu libur bekerja. Selain itu juga wajib digilir bagi mereka seluruh petugas medik di rumah sakit tidak hanya yang bertugas paten di ruang isolasi,”katanya.
Selain itu, pihaknya juga akan memberikan penghargaan sertifikat kepada petugas medik yang bertugas dalam penanganan Covid-19. Sertifikat ini setidaknya memberikan kebanggaan bagi mereka bahwa pernah terlibat di garda terdepan melawan virus corona.
Sudah tak Ada Lagi Pasien Dirawat di Isolasi
Dalam bertugas, lanjut dia, rumah sakit juga memperhatikan asupan makanan bergizi dan suplemen vitamin untuk menjaga vitalitas mereka. Pihaknya juga berterimakasih kepada masyarakat yang memberikan bantuan kepada rumah sakit sebagai suport terhadap kerja keras tenaga medik.
Untuk alat pelindung diri (APD), kata dia, awal-awal memang terbatas tapi setelah bantuan dari pusat dan upaya dari Gugus Tugas Covid-19 sekarang ini sudah memiliki stok yang tidak mengkhawatirkan. Meski standart keamananya masih kisaran 80% bukan yang ori standart SNI.
Dari kerja keras para dokter dan medik ini sekarang perhari ini Kamis (2/3) tidak adalagi pasien terindikasi Covid-19 yang dirawat. Sebanyak 11 pasien yang dirawar sudah pulang dan sebanyak 6 pasien dinyatakan sembuh.
Sriharso berharap apa tren positif ini akan berlanjut dan alhirnya benar-benar tidak ada lagi warga yang terindikasi virus corona.