Search
  • JELAJAH
    • Trending
    • News
    • Pemkot Magelang
    • Pendidikan
    • Literasiku
    • Kesehatan
    • PMI
    • Resolusi 2020
    • Baity Jannaty
Menu
  • JELAJAH
    • Trending
    • News
    • Pemkot Magelang
    • Pendidikan
    • Literasiku
    • Kesehatan
    • PMI
    • Resolusi 2020
    • Baity Jannaty
Buat Cerita
Buat Cerita

:02: Ngaji #Dirumahsaja Bareng Gus Yusuf ”Ayyuhal Walad”: Di Tengah Pandemi Covid-19 Jangan Bikin Gaduh

Najih Suudi by Najih Suudi
April 26, 2020
in Baity Jannaty
0
ngaji bareng gus yusuf

gus yusuf

181
SHARES
365
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter
Ngaji Ayyuhal Walad Part 02

Diceritakan bahwa Syeikh Junaid setelah wafat pernah dimimpikan seseorang saat tidur. Orang tersebut bertanya kepada Syeikh Junai, “ada kabar apa yang sekiranya perlu kuketahui?”. Syeikh Junaid menjawab, “sesungguhnya telah rusak ilmu dlahir (ibarat) dan ilmu batin (isyarat). Keduanya tidak bisa memberiku manfaat kecuali 2 rakaat shalat yang kukerjakan saat tengah malam”.

Besok di alam kubur ilmu yang kita ketahui tidak lebih bermanfaat dibanding shalat malam 2 rakaat, maksudnya shalat malam yang dilakukan atau diamalkan jauh memberikan manfaat. Artinya ilmu yang diamalkan itu lebih bermanfaat dibanding ilmu yang hanya sebagai pengetahuan saja.

Ilmu Kuwi Ojo Mung Ngebai Bathuk, Diamalke, Menehi Manfaat Kanggo Awae Dewe lan Wong Liyo (Ilmu itu Jangan Hanya Memenuhi Otak Kepala Saja, Tapi Diamalkan, Memberi Kemanfaatan Untuk DIri Sendiri dan Orang Lain

Gu Yusuf

Janganlah kalian termasuk golongan orang yang rugi karena tidak mengamalkan ilmu yang sudah kalian ketahui baik itu ilmu syariat maupun ilmu hakikat, karena ilmu tanpa pengamalan itu tidak dapat menyelamatkan sang empunya besok di hari kiamat.

Seperti contoh ketika ada seseorang yang pemberani dan punya keahlian menggunakan senjata  berada di hutan dengan membawa sepuluh pedang yang dibuat di India (pedang dengan kualitas terbaik) dan senjata-senjata lain, sedangkan dia menemui seekor harimau buas yang akan menerkam orang tersebut.

Menurut kalian akankah senjata-senjata yang dibawa orang tersebut dapat mengusir seekor harimau tanpa dia menggunakan dan mengayunkan senjata yang dia bawa? Maka sudah pasti senjata-senajat yang dia bawa tidak akan dapat mengusir seekor harimau buas tanpa dia menggunakan dan mengayunkan senjatanya.

Sama halnya juga seseorang yang pandai membahas dan mempelajari seratus ribu persoalan ilmiah, tetapi dia tidak mau mengamalkan apa yang sudah diketahui dan dipelajarinya, maka semuanya tidak akan memberikan manfaat kecuali semua ilmu yang sudah diketahui dan dipelajarinya diamalkannya.

Gus Yusuf menyampaikan pesannya muassis (pendiri Pondok Pesantren API Tegalrejo Al Magfurlah KH Chudlori) dulu kalau ada santri sudah balik ke rumah harus segera mengamalkan ilmunya.

Caranya bagaimana? Pertama yaitu dirinya sendiri mau mengamalkan ilmunya dengan cara konsisten, kalau dirinya pribadi sudah konsisten mengamalkan lantas diajarkan dan ditularkan kepada yang lain, ini yang dinamakan menyebarluaskan ilmu (نشر العلم)  .   

Ia menambahkan bahwa Kyai Sepuh dulu sering mengatakan bahwa santri ketika balik ke rumah harus punya meja (dampar) untuk mengajar. Kewajiban santri di rumah harus mengajar ngaji baik itu ngajar tilawati, safinah (kitab fikih), entah di masjid atau mushalla atau di rumahnya sendiri. Santri tidak berkewajiban menjadi seorang kyai.

Contoh lain lagi, ketika kalian sakit dan tahu kalau bisa sembuh dengan meminum obat, tetapi kalian tidak mau meminum obat tersebut. Itu perumpamaan bagi orang yang tahu bahwa keberhasilan dan kebermanfaatan ilmu itu dengan cara diamalkan, tetapi orang tersebut tidak mau mengamalkan ilmunya.

Meskipun kalian baca ilmu selama seratus tahun dan kalian mengumpulkan seribu kitab, maka kalian tidak termasuk orang yang bersiap mengharap rahmat Allah, kecuali kalian mau mengamalkannya. Seperti yang sudah dijelaskan oleh Rasulullah,

“Islam dibangun di atas lima pondasi, yaitu bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah Rasulullah, mendirikan shalat, berpuasa, mengeluarkan zakat, berangkat haji bagi orang yang sudah mampu”.

Gus Yusuf menyampaikan, dalam sejarahnya Mekah pernah beberapa kali menutup penyelenggaran haji, di antaranya karena alasan peperangan atau keamanan orang yang berangkat haji. Di tengah pandemi Covid-19, Gus Yusuf mengingatkan jangan tambah membuat gaduh umat dengan mengatakan bahwa ditutupnya Mekah merupakan tanda hari kiamat kian dekat. Tentunya, Gus Yusuf mengatakan bahwa hari kiamat akan lebih dekat dari hari kemarin.

Ada ayat yang oleh segolongan orang digunakan untuk mengatakan tahlil dan doa kepada orang yang meninggal tidak akan sampai, kirim shadaqah yang pahalanya ditujukan kepada orang yang sudah meninggal tidak akan sampai, kecuali amal-amal yang dilakukan oleh orangnya sendiri. Surat an-Najm ayat 39 yang berbunyi:

وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ

“Wa an laisa lil insani illa maa sa’a”

Artinya: dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya.

Gus Yusuf menerangkan bahwa satu ayat tanpa melihat keseluruhan ayat lain tidak bisa langsung dijadikan hukum. Ia menambahkan kalau orang tidak cukup hanya memahami teks al-Qur’an, perlu hal lain seperti pendedahan dan tentunya perlu guru sebagai penjelas makna teks yang dimaksud, jadi memaknainya tidak serampangan.

Imam all-Ghazali, lanjut Gus Yusuf memaknai Surat an-Najm ayat 39 untuk menjelaskan bahwa kita diperintahkan untuk mengamalkan ilmu yang kita punya. Bukannya bermakna amal diri sendiri dengan amal orang lain.

Tags: gus yusufgus yusuf chanelngaji bareng gus yusuf
Previous Post

Lockdown Cake Menu Buka Puasa Spesial

Next Post

Penguatan Distribusi Pangan Atasi Disparitas Harga Antarwilayah

Next Post
pertanian soekam

Penguatan Distribusi Pangan Atasi Disparitas Harga Antarwilayah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • About Us
  • Contact
  • Career
  • Privacy
  • Pedoman Media Siber
Menu
  • About Us
  • Contact
  • Career
  • Privacy
  • Pedoman Media Siber

2019-2024 © PT Mnews Media Startup Digital

 Tentang

Selengkapnya

Mnews.id hadir dengan visi Jurnalisme Positif sebagai ikhitiar untuk memberikan pengaruh positif dalam kehidupan homo digitalis, sehingga berdampak pula pada kehidupan sosial, ekonomi masyarakat

WA : 082135179993 |  Info@mnews.id
Messenger : m.me/mnewsjurnalismepositif

Home

Jelajah

Ruang

Profil

News
Trending
Showbiz
Pendidikan
Berdesa
Whizkul
Literasiku
Kesehatan
Cerita Pemilu
Hasil Polling