Magelang Mnews.id – Bupati Magelang Zaenal Arifin SIP mengingatkan adanya peningkatakan aktivitas Gunung Merapi sesuai dengan surat pemberitahuan dari Kepala BPPTKG (Badan Penyelidikan Pengembangan Tehnologi Kebencanaan Geologi).
Skenarionya apabila kubah lava tumbuh hingga mencapai volume kritis, akan terjadi longsor yang membentuk awan panas disertai letusan eksplosif.
“Untuk mengantisipasi hal tersebut, perlu adanya simulasi peringatan dini dan sosialisasi kepada warga di wilayah paling rentan terkait kondisi terkini.” Jelas Zaenal saat mengukuhkan satgas jogo tonggo Desa Pandanretno, Srumbung, Rabu (8/7).
Zaenal menghimbah Masyarakat di Kawasan Rawan Bencana (KRB) Lereng Merapi untuk menjaga jarak aman dalam beraktivitas, khususnya di zona bahaya awan panas. Sesuai rekomendasi BPPTKG, jarak aman bagi masyarakat untuk beraktivitas adala di radius tiga kilometer dari puncak merapi.
“Saya meminta Ketua Pelaksana BPBD untuk komunikasi dengan warga masyarakat yang ada di radius tiga kilometer untuk tidak melakukan aktivitas terlebih dahulu.”ujarnya.
Dikatakannya langkah antisipasi ini perlu disampaikan kepada masyarakat agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan. Lebih lanjut ia berharap Gunung Merapi dalam kondisi aman dan warga masyarakat Kabupaten Magelang dapat hidup berdampingan dengan alam, khususnya Merapi.
Sejumlah langkah antisipasi telah dilakukan oleh Pemkab Magelang, melalui BPBD khususnya dalam mengatasi masalah pengungsi dan fasilitasnya. Salah satunya dengan program Sister Village atau desa bersaudara. Sister Village sendiri merupakan program dimana desa teratas di Lereng Merapi akan mengungsi di desa aman yang telah sepakat menjadi saudara dalam mengatasi pengungsi Gunung Merapi.
“Hingga saat ini aktivitas Gunung Merapi masih waspada level-II, semoga tidak terjadi apa-apa dan kita semua bisa melewati dengan baik.” pungkas Zaenal.
Terkait dengan hal tersebut Bupati Magelang sudah berkoordinasi dengan Kepala BPPTKG Hanik Humaida dan melakukan sosialisasi ke seluruh desa yang berpotensi terdampak erupsi Gunung Merapi.
Sesuai dengan surat dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tertanggal 7 Juli, bahwa status Gunung Merapi pada level II atau waspada, serta adanya peningkatan aktivitas gunung merapi.
Dalam surat tersebut BNPB merekomendasikan, antara lain, BPBD segera mendesiminasikan langkah-langkah kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana erupsi gunung api. Terutama di daerah Sleman, Boyolali, Klaten dan Magelang.
Kemudian melakukan sosialisasi dan edukasi terkait kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana erupsi gunung api. Melakukan pengecekan jalur evakuasi dan rambu-rambu peringatan dini bencana, menyiapkan tempat evakuasi dan menyiapkan persediaan logistik. Melakukan koordinasi dengan dinas terkait BPPTK dan Pos Pengamatan Gunung Merapi untuk menghadapi pembaharuan informasi potensi ancaman bencana, erupsi gunungapi dan bahaya sekunder yang mungkin terjadi (banjir lahar dingin dan hujan abu vulkanik)