UMMagelang – Ditengah masa pandemic Covid-19 mahasiswa UM Magelang khususunya program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar semester 6 tetap melaksanakan seminar proposal secara virtual.
Hampir seluruh universitas di dunia mengalami dampak dari Covid-19. Salah satunya adalah berubahnya sistem pendidikan “Study From Home” atau Sekolah dari rumah yang dilakukan secara jarak jauh melalui konfrensi video, dokumen digital dan sarana daring lainnya. Agar tetap terlaksananya proses pembelajaran Universitas Muhammadiyah Magelang (UMMgl) khususnya Prodi PGSD melaksanakan aktivitas perkuliahan, dan paratikum secara daring (online). Selain perkuliahan online terdapat aktivitas akademik lainnya seperti seminar proposal yang juga dilaksanakan secara daring (online). Seminar Proposal Skripsi alias Sempro, merupakan penyampaian rencana penelitian sebagai tugas akhir mahasiswa di depan dosen penguji mengingat situasi masih dalam keadaan pandemic covid-19 maka kegiatan seminar proposal alisan sempro tetap dilakukan dengan menggunakan metode pertemuan virtual melalui aplikasi zoom. Namun sebelumnya peserta seminar harus melakukan kegiatan bimbingan dengan mengirimkan proposal kepada dosen pembimbing melalui gmail ataupun whatsapp sesuai dengan kebijakan masing-masing dosbing. Apabila dosbing sudah mengirim balasan melalui gmail ataupun whatsapp yang berisi file proposal berarti terdapat bagian yang perlu direvisi (perbaikan).
Kegiatan seminar proposal tahun ini berbeda dari tahun yang sebelumnya.
Dikutip dari wawancara online melalui media wahtsapp dengan salah satu dosen Prodi PGSD Dhuta Sukmarani, S.Si., M.Si menjelaskan alasan mengapa kegiatan seminar proposal diadakan pada semester 6. Berikut petikan jawaban dari narasumber.
“Ini merupakan kurikulum yang baru saja diterapkan disemester ini. Kalau tahun kemarin ada seminar proposal kalau tidak salah diadakan disemester tujuh dan itu pun bentuknya hanya membuat proposal saja bukan dalam bentuk kegiatan yang diseminarkan, jadi hanya proposal kemudian direvisikan ke dosen mata kuliah. Dosennya pun baru melakukan seminar proposal yang berbentuk kegiatan seminar baru sekarang”.
Pihak yang terlibat dalam kegiatan seminar proposal Septiyati Purwandari, M.Pd., Arif Wiyat Purnanto, M.Pd., Agrissto Bintang Aji Pradana, M.Pd., dan Kun Hisnan Hajron, M.Pd. selaku dosen koordinator yang bertugas membagi dosen pembimbing dan juga membagi penguji sempro. Dikarena adanya sistem rolling pada jadwal penguji maka jadwal setiap minggunya berubah. Masing-masing kluster harus dikoordinatori oleh salah satu dari empat dosen koordinator.
Selain itu cara untuk menentukan urutan peserta seminar sesuai dengan kebijakan dosbing masing-masing.
“Tapi kalau saya pribadi, saya pilih yang lebih siap untuk maju keseminar kalau yang belum siap ditaruh yang belakang-belakangan.” ungkapnya.
Adapun kendala dalam kegiatan bimbingan, yaitu pengalihan bimbingan yang biasanya tatap muka menjadi bimbingan online.
“Kalau bagi saya, sering membimbing mahasiswa secara online. Sejak dulu sebelum ada pandemic pun bimbingan online sudah saya biasakan ke mahasiswa saya jadi, kalau ketemu itu hanya ketika bener-bener sangat butuh saja. Kalau proses pembimbingan online saya sendiri lewat gmail bisa lewat whatsapp bisa, tapi kalau saya lebih sering lewat email jadi mahasiswa saya minta untuk mengirimkan lewat email nanti saya cek ketika saya sudah sempat. Kalau misal diskusi saya sediakan waktu 24 jam untuk mereka. Maksudnya saya serahkan kepada mereka mau WA jam berapa saja silahkan bahkan ketika mau WA malam saja silahkan. Tapi nanti akan saya balas sesempatnya saya. Selain diskusi lewat WA ada diskusi lewat voice note dan juga lewat calling. Beberapa kali juga saya melakukan bimbingan melalui zoom. Jadi apabila mereka sangat butuh untuk diskusi biasanya saya tawarkan lewat chat atau lewat call atau lewat video call atau lewat zoom kalau lewat online belum bisa mengatasi masalah baru saya temui secara langsung. Kemudian kalau yang lewat email seperti biasa saya kasih komen sama trenceng dan kalau ada komen atau trenceng yang mereka tidak paham saya menyelenggarakan boleh di screenshot boleh di foto kirim WA nanti saya jelaskan maksudnya apa, bisa lewat chat bisa lewat voice note” ungkapnya.
Terkait waktu seminar proposal sama dengan tatap muka maupun online. Setiap mahasiswa diberikan waktu 30 menit untuk mempresentasikan proposal dan menjawab pertanyaan dari dosen penguji. Seminar proposal online kurang efektif apabila sinyal internet tidak stabil dan baground yang tidak diharapkan.
“Dilihat dari sisi keberlangsungan akademis untuk menunjang tetap berlangsungnya kegiatan akademis seminar online sudah menjadi solusi yang cukup agar tidak mundur-mundur lagi” ungkapnya.
Untuk komponen penilaian atau kelulusan mahasiswa yang memberikan penilaian adalah dosen pembimbing dan dosen penguji. Apabila terdapat mahasiswa yang belum mengikuti ujian seminar proposal maka komponen penilaiannya tidak lengkap atau mendapat nilai kurang.
Berikut kutipan terkait persiapan yang dilakukan sebelum menguji seminar proposal
“Membaca proposal peserta seminar yang sudah dikirim kemudian ditandai mana yang perlu diperbaiki, dikasih komen seperti revisi. Kalau pelaksanaan dimana melakukan kegiatan seminar proposal, ya.. fleksibel kalau missal saya lagi di Purwokerto ya di Purwokerto, kalau lagi di Banjar nguji dari Banjar” ungkapnya.
Narasumber (Dhuta Sukmarani, S.Si., M.Si.) berpesan kepada mahasiswa tingkat akhir yang sedang mengerjakan proposal dan mengerjakan TA
“Jangan menunda pekerjaan kalau bisa segera dikerjakan, segera dikerjakan, selain itu diharapkan mahasiswa lebih aktif mencari informasi mengenai tugas akhir, jangan ragu-ragu menghubungi dosen ketika sedang bingung, istiqomah ketika sedang mengerjakan TA tekun, rajin, selalu berdoa dan memasrahkan kepada Allah, selalu menjaga kesehatan dan jangan lupa bahagia” uangkapnya.
By: Aldhysma Tresna Jati
Mahasiswa semester 6 – Prodi PGSD
Normal
0
false
false
false
EN-ID
X-NONE
X-NONE
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:”Table Normal”;
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-parent:””;
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:8.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:107%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:”Calibri”,sans-serif;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:”Times New Roman”;
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}