Magelang Mnews.id – Kegiatan vaksinasi merupakan program nasioanal yang dilakukan secara serempak setiap tahun, pada Agustus dan November 2020. Pelaksanaan program BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah) di tengah pandemi menjadi tantangan tersendiri.
Pelaksanaan imunisasi harus melibatkan banyak pihak baik dari puskesmas, sekolah, dan orang tua siswa. Selain itu dalam pelaksanaannya petugas juga harus menggunakan protokol kesehatan secara ketat.
“Program BIAS dilakukan untuk memberika perlindungan kepada anak usia SD sederajat terhadap penyakit campak dan rubella, difteri tetanus dan tetanus difteri agar anak yang diimunisasi menjadi SDM yang berkualitas.” ujar Kabid P2P Dinkes Kabupaten Magelang Dr. RR Sri Wahyunungsih, Selasa (25/8).
Dikatakannya target dari program imunisasi lanjutan untuk anak usia sekolah adalah siswa sekolah dasar (SD) madrasah ibtidaiyah (MI) sederajat. Sasaran imunisasi vaksin Measles Rubela (MR) sejumlah 21 ribu siswa kelas 1 di wilayah Kabupaten Magelang. Kegiatan BIAS juga dilakukan pada bulan November yakni imunisasi Difteri Tetanus (DT) dan Tetanus Difteri (TD).
“Imunisasi vaksin DT untuk kelas 1 SD dengan estimasi sebanyak 21 ribu sasaran, demikian pula untuk kelas 2, 5, dan 6 SD/MI masing-masing 21 ribu.” imbuhnya.
Pemberian imunisasi campak dan rubella dibeberapa sekolah diwarnai tangis beberapa anak yang takut disuntik. Seperti yang terjadi di Madrasah Ibtidaiyah 1 Ngablak Kecamatan Srumbung Kabupaten Magelang. Beberapa anak bahkan harus dirayu oleh petugas dan guru. Meski demikian, petugas yang dibantu tenaga medis tetap memberikan vaksinasi sebaik mungkin.
Kasi Survelans Imunisasi Dwi Susetyo menambahkan, guna memperlancar program bias pihaknya telah bekerjasama dengan Puskesmas, Dinas Pendidikan, dan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Magelang. Selain itu pihaknya sudah melakukan sosialisasi dan edukasi ke semua pihak.
“Ditargetkan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) pada bulan Agustus ini selesai dilakukan.” pungkasnya.
