Magelang MNews.id – Meskipun Borobudur ditetapkan sebagai salah satu lokasi pembangunan super prioritas pariwisata di Indonesia, tetapi hendaknya tetap dapat menjaga keseimbangan dan kelestarian alam.
“Pelaksanaan pembangunannya harus tetap memperhatikan lingkungan dan ekosistem, agar tidak menimbulkan permasalahan di kemudian hari,” kata Bupati Magelang Zaenal Arifin SIP, Selasa (29/9/2020).
Dalam Sosialisasi dan Koordinasi Dalam Rangka Pembuatan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang KSN (Kawasan Strategis Nasional) Borobudur, di Hotel Atria, dia menyebutkan, empat pintu gerbang masuk KSN Borobudur.
Yakni Blondo, Kembanglimus, Palbapang dan Klangon Kulon Progo. Pelaksanaannya bisa segera setelah mendapat kepastian tata ruang.
Diharapkan, para camat, kepala desa dan Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait, bisa memberikan informasi. “Sehingga pembangunan KSN Borobudur bisa berjalan dengan lancar,” tuturnya.
Direktur Survei dan Pemetaan Tematik Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, Yuli Mardiono, mengatakan, akan memetakan tanah seluas 12.000 hetar yang mencakup lima kecamatan dan 40 desa di KSN Borobudur.
“Akan dilihat secara utuh, terkait dengan penguasaannya, kemanfaatannya, dan penggunaannya. Sehingga tidak ada yang terlewatkan,” ujarnya.
Diharapkan, para kepala desa bisa bekerja sama secara responsif terkait sumber-sumber data dan informasi di desanya, untuk memperoleh kebijakan secara terukur.
“Kami mohon dapat memberikan informasi data untuk kegiatan pemetaan, agar segala kebijakan yang diambil hasilnya bisa baik,” pintanya.
Plt Kepala Badan Pertanahan Kabupaten Magelang, Gusmanto, siap mengawal sinergitas dalam koordinasi pembuatan peta tematik pertanahan dan ruang KSN Borobudur.