Magelang Mnews.id– Ancaman bencana Gunung Merapi hendaknya diwaspadai masyarakat khususnya yang bermukim di 19 desa dalam Kecamatan Sawangan, Dukun dan Srumbung, yang masuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) III.
“Meskipun status Gunung Merapi hingga kini masih Waspada Level II. Kewajiban kita adalah meningkatkan kewaspadaan,”kata Bupati Magelang Zaenal Arifin SIP, Selasa (27/10/2020), dalamApel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Bencana 2020.
Menurut informasi dari BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi) Yogyakarta, aktivitas Gunung Merapi meningkat. Namun Balai tak memastikan gunung berapi itu akan meletus atau tidak.
“Meningkatkan kewaspadaan itu dimulai dari mempersiapkan SDM, peralatannya, dan tata kelola managemen kebencanaannya. Tujuannya, mengurangi resiko bencana,” kata Drs Edy Susanto, Kepala Pelaksana (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Magelang.
Sementara itu musim hujan telah tiba. Saatnya meningkatkan kesiapsiagaan serta kewaspadaan menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam dan non alam di Kabupaten Magelang.
Informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas I Semarang, datangnya musim hujan 2020-2021 mulai bulan ini, disertai adanya badai La Nina. Diperkirakan, puncak musim hujan terjadi November-Desember 2020.
“Badai La Nina akan menyebabkan peningkatan curah hujan 40 persen lebih tinggi dari biasanya. Bencana yang bisa terjadi di Kabupaten Magelang disebabkan oleh air, yakni banjir dan tanah longsor, “kata Bupati Magelang Zaenal Arifin SIP.
Tentang pandemi Covid-19, dikatakan, belum reda. Hendaknya semua pihak memperhatikan hal ini secara serius, dengan selalu mensosialisasikan protokol kesehatan, yakni 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan).
Apel Gelar Pasukan Kesiapsiagaan Bencana 2020, diikuti unsur BPBD, Satpol PP dan Pemadam Kebakaran, Polres dan Kodim, Tagana serta Dinas Perhubungan Kabupaten Magelang.