Pada masa pandemi Covid-19 hampir seluruh aktivitas melemah dan mereka para pekerja terpaksa harus dirumahkan untuk sementara. Hal tersebut diakukan untuk mengurangi jumlah penyebaran virus covid19. Begitu juga dalam dunia pendidikan, bagi mereka para tenaga pendidik akan merasa kuwalahan dalam menghadapi transformasi pembelajaran yang sebelumnya secara langsung dilakukan di sekolah dan sekarang harus melalui sistem daring (online).
Sumber: AyoCirebon.com/ Erika Lia
Banyak faktor penghambat dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran online, antara lain bagi guru era 80-an belum menguasai tentang teknologi akan merasa kesulitan dalam melakukannya. Ada juga orang tua yang mengeluh karena harus memfasilitasi kebutuhan teknologi anaknya. Tidak semua orang tua juga paham tentang teknologi. Hal tersebut tentu tidaklah mudah terutama bagi mereka. Namun, bagi orang tua siswa yang sama-sama seorang guru, hal itu tidaklah terlalu sulit., Di sisi lain mereka juga akan mengeluh mengenai biaya pembelian kuota internet karena mereka para pekerja telah dirumahkan sehingga tidak mempunyai masukan, apabila ada itu pun untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Siswa pun mengeluh bosan dan terbebani karena banyak tugas yang diberikan oleh guru. Hal tersebut menjadi tantangan bagi guru terutama guru milenial. Oleh karena itu guru perlu meminimalisir hal tersebut. Mereka dituntut harus bisa mengoperasikan teknologi untuk mengembangkan kreativitasnya dalam melaksanakan pembelajaran secara daring. Misal, guru dapat membuat konten video kreativ bahan pembelajaran melalui youtube agar siswa tidak cepat bosan. Selain itu peran orang tua harus mendampingi anaknya ketika melaksanakan kegiatan pembelajaran. Mereka juga harus berusaha memfasilitasi kebutuhan anaknya. Agar anak akan tetap mendapat pendidikan yang layak dan baik.