Magelang Mnews.id – Badan Amal Zakat Nasional (Baznas) Kota Magelang menyerahkan bantuan kepada Sudiyo korban ranting tumbang di RT 4 RW 1 Potrosaran III, Kelurahan Potrobangsan, Magelang Utara, Kota Magelang.
Bantuan sebesar Rp 12 juta yang diserahkan Sekda Kota Magelang, Joko Budiyono kepada korban, Selasa (11/2).
Dana itu untuk membangun kembali rumahnya yang rata dengan tanah akibat tertimpa cabang pohon beringin tua.
Ketika menyerahkan bantuan, Sekda Kota Magelang didampingi Asisten 1 Muji Rohman, Kepala Dinas Sosial Wulandari Wahyuningsih, Kabag Prokompim Ahmad Ludin Idris dan Ketua Baznas Kota Magelang Rachmat Rifai.
Joko menyatakan turut prihatin atas musibah yang menimpa lima warga Kampung Potrosaran 3 yang rumahnya tertimpa cabang pohon beringin tua yang berada di tengah perkampungan pada 31 Januari 2020.
Menurutnya, bantuan itu merupakan bentuk perhatian dan wujud kehadiran pemerintah saat warganya mengalami musibah.
‘’Pemerintah harus hadir di tengah rakyat, apalagi ketika mereka mengalami musibah. Bantuan ini setidaknya meringankan beban mereka yang mengalami musibah,’’ ujarnya.
Dia meminta semua elemen masyarakat memelihara solidaritas dan gotong-royong, sehingga ketika terjadi bencana segera bisa diatasi.
Joko juga meminta kepada Dinas Lingkungan Hidup Kota Magelang untuk mengecek semua pohon yang sudah tua atau lapuk batangnya yang ada di kampung-kampung di Kota Magelang.
‘’Saya telah memerintahkan kepada Dinas Lingkungan Hidup untuk mengecek keberadaan pohon-pohon yang sudah tua dan lapuk untuk ditebang, sehingga tidak menimbulkan korban material maupun nyawa manusia,’’ tuturnya.
Pada kesempatan itu, Joko Budiyono juga menyerahkan bantuan uang secara pribadi untuk membantu pembiayaan penebangan pohon beringin tersebut.
‘’Setiap harinya proses penebangan pohon beringin ini memerlukan uang sebesar Rp 800.000, dan saat ini sudah berjalan sekitar delapan hari. Diharapkan uang yang jumlahnya sedikit dari saya, bisa membantu masyarakat di sini untuk merampungkan penebanagn pohon ini,’’ pintanya.
Sudiyono menerangkan, ambruknya pohon beringin yang sudah berumur puluhan tahun tersebut terjadi 31 Januari 2010 sekitar pukul 16.30 WIB. ‘’Mungkin pohon tersebut sudah tua dan ada kayu yang lapuk, karena saat kejadian tidak ada angin dan tidak ada hujan,’’ terangnya.
Saat kejadian dirinya bersama istri dan satu orang anaknya sedang ada di dalam rumah yang berukuran 7 x 8 meter, tiba-tiba terdengar suara “bruukk” dari atas dan langsung menimpa rumahnya.
Dia langsung berupaya menahan dinding rumahnya yang roboh
karena tertimpa batang kayu pohon tersebut, dan meminta agar anak dan istrinya keluar dari rumah.
Setelah berhasil menyelamatkan diri, rumah tempat tinggal yang dihuni sejak tahun 1977 roboh rata dengan tanah. Selain meratakan rumahnya, batang pohon beringin tersebut juga merusak atap rumah milik Atib, Suryana, Wisnu dan Ny Karsuni.
‘’Dari lima rumah yang tertimpa, punya saya yang paling parah,’’ tegasnya.