Mahasiswa ini bergerak dari kampung ke kampung untuk menunjukkan kepada masyarakat, hanya bermodalkan botol bekas, kebutuhan dapur bisa tercukupi. Setidaknya itu akan mengurangi pengeluaran di masa ekonomi sulit Pandemi Covid-19
Tim KKN Tematik Universitas Tidar, terdiri dari Yuninda Dewi, Monica Refinanda Batubara, Muhammad Terinodi, Bangun Kristanto dan Reva Irvanusi tergerak untuk memberdayakan masyarakat RW 01, Kelurahan Portobangsan, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang.
Berbekal ilmu yang sudah diperoleh dari bangku perkuliahan, mereka secara kreatif memanfaatkan lahan terbatas yang dimiliki masyarakat untuk menghasilkan pangan secara mandiri.

Program KKN ini sangat diterima baik oleh seluruh elemen masyarakat RW 01, Kelurahan Potrobangsan. Acara sosialisasi yang diadakan di balai RW Portobangsan pada hari senin (24/8) ini begitu menarik antusiasme warga
Reva Irvanusi, salah satu anggota tim KKN menyampaikan pentingnya pemanfaatan lahan guna mandiri pangan di era new normal ini.

“Rasa lapar tetap singgah tanpa tahu perekonomian sedang lemah. Hal ini mencetus ide Tim kami guna meminimalisir pengeluaran di era new normal seperti saat ini. Pemanfaatan lahan guna mandiri pangan di era new normal merupakan upaya solutif yang diimplementasikan oleh Tim KKN Tematik Magelang Utara 4 Universitas Tidar kepada lahan terbatas yang dimiliki oleh masyarakat RW 01, Kelurahan Potrobangsan.”. Ujarnya.
Cara bertanam di lahan sempit seperti ini mereka sebut sebagai “Vertikal Garden”, yaitu cara bercocok tanam dengan memanfaatkan dinding atau ruangan yang disusun secara vertikal. Kelebihan menggunakan cara ini antara lain sebagai penambah keindahan buat suatu tempat, mempermudah merawat tanaman serta yang terpenting adalah menghemat pupuk dan pestisida.

Reva menejelaskan tahapan kegiatan ini. “Di minggu pertama pengimplementasian program pemanfaatan lahan guna mandiri pangan di era new normal ini adalah melakukan sosialisasi mengenai pentingnya kemandirian pangan dengan pemanfaatan barang bekas seperti botol sebagai pengganti pot melalui media tanam vertikal garden.” Ujarnya.
Botol bekas yang sudah terisi tanaman sayuran kemudian diletakkan di tembok rumah masing-masing warga, kemudian diikat tali agar botol-botol dapat dengan mudah digantung di tembok rumah maupun gang masuk kampung.
Selanjutnya, mereka mempraktekan cara penanaman yang akan dilakukan. Dimulai dari pencampuran tanah serta pupuk yang diukur perbandingannya agar penanaman sayuran dapat berhasil.

Setelah itu dilakukan pemindahan bibit dari tray ke polybag maupun pada vertikal garden yang sudah diisi tanah bercampur pupuk hewani.
Yuninda Dewi, ketua tim KKN Tematik 4 Universitas Tidar mengatakan “Penanaman sayuran ini tidak boleh disirami air yang terlalu banyak. Usahakan semprot menggunakan botol dengan lubang kecil dan lakukanlah di sore hari. Benih-benih sayuran ini tidak dianjurkan untuk terkena sinar matahari langsung. Taruhlah di bawah pepohonan rindang yang memberi sedikit celah untuk sinar matahari menuju ke bibit-bibit sayuran yang ditanam ini.”
Dimunggu kedua hingga minggu keempat, tim KKN Tematik 4 secara bergantian melakukan peninjauan dan perawatan bibit yang sudah mereka tanam.
Mereka berharap dengan terlaksananya kegiatan ini mampu menjadikan masyarakat di lingkungan RW 01 Kelurahan Potrobangsan, dapat memanfaatkan barang bekas sebagai media tanam untuk menanam sayur dan dapat memanen hasil sendiri sebagai bahan pangan mandiri.