Sumber: KOMPAS.com / Luthfia Ayu Azanella
Pandemi virus Corona atau COVID-19 yang di ketahui sebagai virus yang sangat cepat penyebarannya dan dapat menular ke manusia baik balita,muda, maupun orang dewasa.Hal tersebut membuat pemerintah menerapkan kebijakan untuk memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona serta Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB). Masyarakat di himbau untuk di rumah aja, senantiasa jaga jarak,dan selalu menaati protokol kesehatan yang di anjurkan oleh pemerintah.Akibatnya sekolah di liburkan, pegawai di liburkan dan di sarankan untuk mengurangi berbagai aktivitas di luar rumah.
Dampak dari virus Corona sangat besar di bidang perekonomian, sosial, pendidikan dan lainnya.Dampaknya di bidang pendidikan yakni kurangnya fasilitas belajar yang memadahi bagi mereka yang termasuk golongan menengah ke bawah,banyak orang tua siswa yang mengeluh karena adanya belajar mengajar secara daring, pasca pandemi ini pembelajaran lebih sering menggunakan media sosial dan secara tidak langsung di tuntut harus mempunyai gadget karena tidak dapat bertatap muka langsung padahal permasalahannya tidak semua orang memiliki gadget jadi keterbatasan fasilitas dapat menghambat belajar anak dan membuat anak ketinggalan pembelajaran. Hal ini menyebabkan orang tua siswa ikut turun tangan mendampingi si kecil dalam pembelajarannya di rumah, karena untuk anak usia rendah belum begitu paham dan tidak dapat berfikir kritis untuk menyikapi pembelajaran daring.
Menurut saya kurang memadai untuk anak usia rendah bahkan di kalangan orang dewasa saja mayoritas tidak dapat menggunakan media sosial secara bijak , apalagi anak usia rendah yang pikirannya masih senang bermain,orang tua hawatir akibat pembelajaran daring menjadikan anak kurang dalam memahami materi yang di sampaikan secara online.