Pengalaman pertamakali mengikuti pemilihan……..^^^nyoblos^^ maksudnya memang benar-benar membakas sampai sekarang.
Ceritanya begini 2019 adalah pengalaman pertama ikut memeriahkan pesta demokrasi. Yach boleh dibilang pemilu 2019 menurutku sich paling seru. Di sosial media kandidat presiden heboh dibiara netizen sampai bikin bingung. Ini orang yang berdebat bela-belain para kandidat harus menghalalkan segala cara dengan menghujat satu sama lain.
Mohon maaf justru ini membuat saya tidak simpati dengan para pendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakilnya. Saya realistis aja, kalau meang visinya bagus dan itu mewadahi aspirasi anak-anak muda seperti saya, yach pastilah saya dukung. Gak usah terlu fanatik juga sich kenapa? hidup di era keterbukaan berpendapat serakarang mengapa harus membodohi rakyat dengan isu ini itu. Biasa aja tunjukkan visi itu lebih dari cukup melihat kecerdasan seorang calon pemimpin.
Yach mungkin itu prespeksi saya yang subjektif juga. Tapi itulah realitas dalam menghadapi informasi saat kampanye yang menggelikan. Yes. itu soal Presiden, soal anggota DPR dari pusat sampai Provinsi dan Kabupaten/Kota malah jadi bingung. Kalah gaungnya sama para gerombolan pendukung Pilpres.
Ini juga yang membuat saya bingung, dari sekian DPR yang ada lembar kertas pemilihan, gak ada satupun yang saya kenal. Apalagi mengenal visinya, mungkin terlalu kuper juga sich iya. Tapi di sosial media mereka juga biasa-biasa aja gak bikin greget juga para netizen. Terus terang waktu itu bingung, apalagi DPD, masyallah siapa dia dan dari mana mereka sama sekali gak tampak.
Ngomong-ngomong apa yang membuat saya bergerak untuk ikut masuk TPS, hayo apa coba. Hanya satu ingin merasakan sensasi pengalaman mencoblos itu rasanya gimana. Saat hari H pencoblosan datanglah saya ke TPS, baru disitu saya melihat para sosok DPRD dan DPD yang ditempel di papan informasi. Itupun hanya melihat foto, nama dan asal partainya. Visi misinya juga gak ada. Dari pada bingung-bingun waktu itu saya yang penting nyoblos, ^^^^sambil merem^^^ yang penting tepat sasaran suara syah..heee.
Nich giliran melipat kembali surat suara, eh sulitnya minta ampun. Kalau ketas suara Pilpres masih kecil, lha ini yang DPR wah-wah hampir setara dengan kertas plano. lebarnya minta ampun. terus nglipatnya bingung. Sampai petugas penjaga kota suara itu, geli melihat kelakuan saya, yang gak selesai-selesai nglipatnya. Pokoknya dilipat, meski gambarnya itu justru berada di luar…syukurlah gak keliatan coblosannya.
Yang itu sekelumit cerita tentang susah payahnya ikut menjadi warga negara yang baik. Menggunakan hak suara dalam pemilu 2019. Semoga saja ini menjadi koreksi kita bersama ^^^^ nak bikin surat suara mbok yao gk usah lebar-lebar, kasian tuch.. mak-mak pada kesulitan ngelipet..
Semoga saja pengalaman ini menjadi inspirasi buat kita untuk bernostalgia lagi ke TPS mencoblos Pilwalko Magelang besok September kalau gak salah. Semoga saja gak salah, ayo gaes semangat bagi kamu pemilih pemula seperti saya gak usah ragu datang ke TPS dan menggunakan hak suara. Apapun yang terjadi kita sebagai warga negara yang harus turut serta pesta demokrasi. Bukankan pesta demokrasi itu menggunakan uang rakyat, jadi eman-eman banget udah kita danai kalau gk ikut nyoblos.
yang penting habis nyoblos bisa selfie sama jari bertinta biar kayak orang-orang di instagram itu. sekian ya ges…
sekian dulu yach semoga coretan ini bermanfaat, paling tidak bermafaat untuk diri saya sendiri yang terus termotivasi untuk menulis. (salam dari saya jomblo yang suka menulis….apa kamu juga suka menulis seperti aku, kalau iya berarti kita cocok dech)