Magelang Mnews.id – Lomba lari dalam ajang Borobudur Banon Run 7 K (BBR7K) akan menjadi perhelatan yang fantastik menggabungkan olahraga dan wisata, di kawasan destinasi prioritas Borobudur. Lomba lari ini akan di gelar pada 18 Desember 2022 mendatang, di Desa Borobudur, Provinsi Jawa Tengah.
Ketua Panitia BBR7K, Lukman Fauzi Mudatsir tema yang diangkat dalam event ini The Spirit Ganesha Banon, tema ini mengambil nama dari sebuah Candi Banon yang dulu pernah ada pada abad 8-9 Masehi diantara Candi Pawon dan Candi Mendut. Candi yang sudah punah dan Arca Ganesha sudah di eksvakasi abad 18 dan kini arcanya berada di Museum Nasinoal Jakarta.
Karena itu, untuk mengabadikan dan mengambil pelajaran masa lampau kemudian candi banon dikembangkan menjadi motif batik yang bernama Batik Banon. Ini juga pertamakalinya di Indonesia medali untuk seluruh peserta diberikan dalam dua versi yaitu versi riil medali dan versi virtual medali berupa karya seni digital Non Fungible Token (NFT).
“Nanti setiap finisher akan dikalungi medali riil berupa batik tulis karya warga Borobudur. Medali juga dibuat dari bahan daur ulang. Kita nanti sekaligus launching batik Banon. Selain itu finisher juga akan mendapatkan medali virtual berupa karya seni digital NFT,” ujar Lukman.
Dikatakannya, target peserta BBR7K sebanyak 1.000 pelari, terbagi menjadi dua kategori yaitu umum dan pelajar. Khusus untuk pelajar dibatasi pelajar yang berdomisili atau bersekolah di Kabupaten Magelang. Sedangkan untuk kategori umum bisa diikuti siapa saja baik domestik dan manca.
Pendaftaran dilakukan secara online, melalui website resmi panitia kilik > > banonrun.com untuk kategori umum uang pendaftaran Rp 250 ribu. Sedangkan untuk kategori pelajar Rp 75 ribu. Peserta nantinya akan melintasi rute yang startnya dari di TIC Kabupaten Magelang dengan finish di Pasar Budaya, Mpuloh Klatakan, Dusun Jligudan Desa Borobudur.
“Kegiatan ini memperkenalkan atau mengangkat candi Banon di Dusun Jligudan, Borobudur sebagai Heritage, yang dituangkan dalam motif batik dari patung Ganesha yang dulunya di ekskavasi dan sekarang arcanya berada di museum nasional,” katanya.
Dikatakannya, geliat penggabungan wisata dan olahraga ini diharapkan akan memberikan dampak pada perekonomian lokal mulai dari homestay, kuliner dan lainnya. Daya desa akan terus menggeliat jika banyak kalender event yang digelar di Borobudur.
Menurutnya, Ini salah satu pemanfaatan program pemajuan kebudayaan desa yang ada di dusun Jligudan namanya pasar budaya mpuloh Klatakan. Karena Even ini diadakan di Desa Borobudur sebagai wujud kepedulian pemerintah desa terhadap kerjasama antara tiga elemen , wisata- olahraga- budaya.
Kepala Desa Borobudur sebagai Ketua Komite Olahraga Kecamatan (KOK) Borobudur, Ujang Anwari, menyambut baik dan mendukung event yang dilakukan oleh masyarakat desa Borobudur. Diharapkan kegiatan ini akan jadi event tahunan Desa Borobudur.
Untuk itu, imbuhnya, panitia mohon dukungan dan kerjasama semua pihak, termasuk teman-teman media, atas terselenggaranya event perpaduan wisata, olahraga dan budaya.
Duta Digital Kemendesa, Sholahuddin, manambahkan, kegiatan ini didukung dalam bentuk industri kreatif dan digitalnya. Salah satunya adalah setiap peserta nanti akan mendapatkan karya seni digital Banon yang sudah dikemas dalam bentuk NFT. Nilai guna NFT Batik Banon ini bisa digunakan untuk mendaftar lagi pada kegiatan serupa tahun depan dengan potongan harga yang special.
“Kedepan tentu NFT itu akan terus dikembangkan sehingga memiliki nilai guna untuk akses wisata desa-desa wisata di kawasan Borobudur,” ujarnya.