Magelang MNews.id – Bupati Magelang Zaenal Arifin mengemukakan, kemiskinan daerahnya menurun 0,82 persen, dari 11,91 persen pada 2021,turun menjadi 11,09 persen tahun berikutnya.
Diakuinya, menghapus kemiskinan, khususnya kemiskinan ekstrim, tidak mudah dan banyak sekali tantangan yang harus dihadapi dan diselesaikan.
“Diperlukan perencanaan matang. Disamping itu, program harus terintegrasi secara komprehensif serta tepat sasaran,” katanya, Selasa (31/1/2023), di Balai Desa Donorojo, Kecamatan Mertoyudan.
Adapun jumlah penduduk miskin mengalami penurunan sebesar 9.570 jiwa, dari 154.900 jiwa pada 2021,tahun berikutnya turun menjadi 145.330 jiwa.
Kemudian angka kemiskinan ekstrim yang merujuk dari data yang dirilis BPS Provinsi Jawa Tengah,
Sementara itu, data BPS Jateng menyebutkan, persentase kemiskinan ekstrim di Kabupaten Magelang 2,29 persen (29.950 jiwa).
Dalam Rapat Koordinasi bersama dalam rangka Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Ekstrim, dia mengatakan, upaya yang dilakukan untuk mempercepat penurunan kemiskinan, termasuk kemiskinan ekstrim.
Antara lain melalui Gerakan Pendampingan untuk Percepatan Penurunan Kemiskinan (Garda Pepak), dimana 1 Perangkat Daerah mendampingi 1 Desa Miskin.
Kemudian membentuk Tim Penaggulangan Kemiskinan (TPK) sampai level desa/kelurahan, Penyaluran Bantuan Modal Usaha yang bersumber dari Baznas dengan mendasarkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrim (P3KE).
Disamping itu melalui program-program perlindungan sosial yang diprioritaskan bagi kepala keluarga.
Hadir Gubernur Ganjar Pranowo, serta dari Pemkab Purworejo dan Kebumen.