Magelang mnews.id – Bupati Magelang Zaenal Arifin SIP meninjau warganya yang tertimpa musibah angin kencang di Desa Girimulyo, Kecamatan Windusari, Minggu (1/12). Puluhan rumah rusak di Dusun Cepogo dan Kwadaan.
Dalam kunjungan itu, bupati didamping sejumlah kepala SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Pemkab Magelang, Jawa Tengah.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang, Drs Edy Susanto, mengemukakan, bencana angin kencang di lereng Gunung Sumbing itu, terjadi Sabtu (30/11) jam 15.15.
“Hujan dengan intensitas cukup lebat disertai angin yang terjadi di wilayah Windusari sejak pukul 15.00, menyebabkan sejumlah rumah di Cepogo, Kwadaan dan Grogol, mengalami kerusakan di bagian atap/genting dan asbes,” katanya.
Dirincinya, dua rumah rusak berat di Cepogo, Desa Girimulyo. Kemudian rusak sedang 17 dan rusak ringan (36). Di Kwadaan (Girimulyo), 10 rumah rusak ringan dan di Dusun Grogol, Desa Tanjungsari enam rumah rusak ringan.
“Di Girimulyo dan Tanjungsari, sering terjadi bencana angin kencang, Tapi tidak sebesar kali ini,” katanya.
Tim relawan dan warga sekitar juga sudah melakukan recovery (pembenahan kembali) rumah-rumah yang terdampak angin kencang.
Untuk sementara warga korban bencana angin kencang, berada di posko-posko penampungan. Bantuan logistik dan dapur umum sudah didirikan.
Bupati Zaenal Arifin menyatakan prihatin atas terjadinya bencana tersebut. Pemerintah hadir bersama seluruh elemen baik TNI, Polri, dan relawan untuk saling bergotong royong membantu korban bencana alam.
Menurut rencana, Pemkab Magelang akan menetapkan tanggap darurat dan segera melakukan pemulihan di lokasi terdampak bencana.
“Pasti kami akan lakukan tanggap darurat. Karena dalam posisi seperti ini kemungkinan-kemungkinan masih bisa saja terjadi. Namun tanggap daruratnya berapa hari, masih menunggu kajian dari pihak BPBD,” katanya.
Ia mengakui, Kabupaten Magelang memiliki potensi bencana. Keberadaan lima gunung yang mengelilingi daerah ini, menjadi salah satu faktor terjadinya bencana alam angin kencang dan tanah longsor jika hujan.
“Masyarakat hendaknya selalu waspada. Apa lagi sekarang masa transisi dari kemarau ke musim hujan,” tuturnya.