Magelang Mnews.id – Menjenlag pemilihan umum (Pemilu) 2024, sejumlah partai telah mulai menyiapkan kadernya untuk merebut kursi legislatif. Mereka juga telah melakukan penjaringan bakal calon legislatif (caleg) dengan membuka pendaftaran ditingkat Kabupaten, Provinsi dan juga RI.
Sejumlah anak muda juga turut serta dalam menjajal berkompetisi lima tahunan itu. Salah satunya adalah Abdullah yang merupakan petarung baru. Pria kelahiran Jakarta, 36 tahun lalu itu mencoba bersaing dalam pemilihan legislatif (Pileg) DPR RI Dapil 6 Jawa Tengah. Mencakup Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Magelang dan Kota Magelang.
Cicit pendiri NU (Nahdlatul Ulamak) KH Bisri Syansuri itu akan menggunakan kendaraan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk menuju senayan. Bahkan pria yg sering disapa Gus Abduh itu juga optimis mampu mendongkrak suara partai nantinya.
“Mudah-mudahan dengan keseriusan kita ini, maka suara partai juga bertambah. Syukur-Syukur kursinya juga tambah,” ungkap Gus Abduh.
Putra pasangan KH Zainal Arifin dan Hj Muniroh Iskandar itu juga mengaku sudah mulai membentuk sejumlah tim pemenangan untuk mendulang suara maksimal. Bahkan mesin tim pemenangan juga sudah siap dipanasi di awal tahun ini.
Dengan pengalamannya selama aktif dalam sejumlah Organisasi diantaranya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan GP Ansor, maka dirinya yakin mampu mengemban amanah dari masyarakat. Khususnya dalam memperjuangkan hak dan aspirasi masyarakat Nahdlhiyin.
Baginya jihat yang bisa dilakukan olehnya yakni memperjuangkan aspirasi masyarakat melalui jalur politik. Pasalnya semua dalam kehidupan masyarakat tidak luput dari keputusan politik. Salah satunya soal ekonomi dan pertanian.
“Kita tahu betul semua itu tidak lepas dari keputusan politik. Maka dari itu kesejahteraan masyarakat ini harus kita perjuangkan melalui jalur politik,” tutur Komisariat Utama PT Inacom/KPBN itu.
Putra pengasuh pondok pesantren Mambaul Ma’arif itu juga menyatakan bahwa wajah Indonesia hari ini tergantung pada generasi mudanya. Maka dari itu kreatifitas dan ide mereka harus diwadahi dengan baik untuk Indonesia emas.
“Maka dari itu, pemuda hari ini harus mulai terlibat dalam dunia politik. Jika kita tidak terlibat maka Indonesia akan mengalami ketertinggalan perkembangan jaman. Pemuda hari ini adalah penentu Indonesia akan datang,” Tegasnya.