Magelang Mnews.id – Seniman dan akademisi tari ternama Darmawan Dadijono atau yang akrab disapa Iwan, dipastikan akan tampil dalam pertunjukan spektakuler “Divine Ecstasy Dewi Malam” pada gelaran Borobudur Moon 2025 yang digelar di Taman Marga Utama, Candi Borobudur, pada 7 Oktober 2025. Dalam pementasan ini, Iwan tidak hanya berperan sebagai penari, tetapi juga sebagai dramaturg, yang memegang peran penting dalam merangkai narasi dan makna di balik setiap gerak tari. Profile lengkap Iwan dan juga penari lainnya klik KKSB.ORG
Sebagai seniman yang telah banyak berkolaborasi dengan kreator internasional, Iwan membawa sentuhan artistik dan kedalaman reflektif dalam karya ini. Lulusan ISI Yogyakarta dan ISI Surakarta ini dikenal melalui karya-karyanya yang kerap menggabungkan nilai-nilai spiritual, estetika tradisi, dan eksplorasi ruang pertunjukan. Keterlibatannya dalam Divine Ecstasy Dewi Malam menjadi bukti komitmennya untuk terus mengangkat seni tari Indonesia ke level yang lebih tinggi melalui pendekatan konseptual dan puitik.
Dalam pementasan kali ini, Divine Ecstasy Dewi Malam mengisahkan perjalanan tokoh Sudhana menuju pencerahan spiritual dengan bertemu delapan dewi yang masing-masing mewakili kebijaksanaan dan karakter berbeda. Iwan menuturkan bahwa karya ini bukan sekadar tontonan, tetapi juga perjalanan batin tentang bagaimana manusia berproses menuju kesadaran dan kesejatian diri. “Setiap gerak dan adegan kami rancang sebagai bentuk kontemplasi. Borobudur, dengan cahaya bulan purnama, adalah ruang sakral yang membuat karya ini hidup,” ujarnya.
Borobudur Moon 2025 sendiri menjadi ruang pertemuan bagi seniman-seniman dari berbagai daerah, termasuk kolaborasi besar antara Magelang dan Gianyar, Bali. Iwan meyakini bahwa kolaborasi ini tidak hanya memperkaya karya seni, tetapi juga mempererat hubungan budaya antarwilayah. “Seni itu bahasa universal. Melalui kolaborasi ini, kita sedang menyatukan jiwa-jiwa dari dua pusat spiritual besar—Borobudur dan Bali,” tambahnya.
Dengan latar megah Candi Borobudur yang diterangi sinar rembulan, kehadiran Darmawan Dadijono di panggung Divine Ecstasy Dewi Malam dipastikan menjadi sorotan utama. Pertunjukan ini diharapkan menghadirkan pengalaman estetis yang mendalam—memadukan kekuatan simbolik, keindahan gerak, dan makna spiritual yang merefleksikan harmoni antara manusia, alam, dan semesta.