Magelang Mnews.id – Deklarasi Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Alun-alun Kota Magelang berakhir ricuh, Jumat (18/9).
Kericuhan berawal dari munculnya sekolompok Pemuda Pancasila dan beberapa warga yang menolak deklarasi Kami bermaksud membubarkannya. Mereka mengendarai sepeda motor berada di sisi utara alun-alun. Mereka mencoba merangsek menuju massa yang sedang deklarasi.
Di mobil komando KAMI orator mencoba membakar massa untuk bermaksud membubarkan segerombolan orang tersebut. Aparat keamanan dengan sigap memblokade pergerakan massa dari masing-masing kubu. Sehingga keduanya tidak bisa bertemu dan akhirnya berhasil dibubarkan.

Dalam deklarasi yang kalim se-Jateng itu, dihadiri ratusan orang. Para tokoh KAMI antara lain Jendral TNI (Pur.) Gatot Nurmantyo, Dr. Rocmad Wahab dan Anang Immamudin hadir dalam acara itu.
“KAMI ingin menyelamatkan Indonesia, menciptakan pendidikan yang bisa didapatkan semua orang yang tidak dikomersilkan”, ujar Dp. Rochmad Wahab dalam orasinya.
“Kami semua laskar islam se Jateng – DIY akan siap menghadapi siapapun….. Takbirrrr…..”, suara dari mobil komando KAMI.

Acara deklarasi yang awalnya diagendakan pukul 13.00 win – 15.00 wib, harus mundur cukup lama.
Hingga akhirnya pihak kepolisian Kota Magelang dapat kembali mengkondusifkan keadaan, dan menggiring masa KAMI untuk meninggalkan alun – alun.
Sementara itu terpisah sekelompok mahasiswa yang tergabung dalam Alian Mahasiswa Cinta Indonesia (AMCI) Magelang menggelar doa untuk bangsa di Monumen Pancasila Badaan, Kota Magelang.
Mereka berdoa untuk Indonesia yang aman dan kondusif disaat Pandemi Covid-19. selengkapnya : https://mnews.id/mahasiswa-tolak-kami-gelar-doa-untuk-indonesia-di-monumen-pancasila-badaan/