Magelang Mnews.id – Sistem pengungsian Merapi terus disempurnakan oleh Pemkab Magelang, dengan menerapkan digitalisasi agar datanya lebih akurat. Hewan ternak yang akan diungsikan diberikan barcode.
Bupati Magelang, Zaenal Arifin SIP mengatakan, barcode itu berisi data pemilik, kondisi kesehatan ternak dan lokasi pengungsiannya.
“Agar para pengungsi bisa ditangani lebih maksimal jika terjadi erupsi, warga yang diungsikan didata secara digital ke arah mana larinya serta kebutuhannya apa,” katanya, Kamis(10/12/2020).
Diharapkan, melalui Aplikasi “Janoko” yang dibuat oleh Dinas Kominfo Kabupaten Magelang, dapat mengcover data pengungsi termasuk yang kelompok rentan tersebut, sepertilansia, ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak dan disabilitas.
Seperti diketahui, BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi) Yogyakarta mencatat gempa fase banyak 259 dan gempa vulkanik dangkalnya 30.
Menurut BPPTKG yang patut disyukuri, tidak terjadi gempa vulkanik dalam. Deformasinya, kumulatif hampir lima meter namun belum terjadi erupsi. Padahal erupsi 2006 deformasinya tiga meter.
“Kapan Merapi erupsi, menjadi rahasia Tuhan. Yang bisa dilakukan, ikhtiar agar tak ada korban,”kata Bupati Zaenal Arifin.