Magelang MNews.id – Cuaca ekstrim melanda Kabupaten Magelang. Dampaknya, hasil panen produk pertanian hortikultura tidak maksimal. Selalu terjadi kerusakan lebih dari 3 persen dari luas tanaman untuk setiap komoditas.
Ketua Asosiasi Pasar Tani (Aspartan) Kabupaten Magelang, Sudarno, menyebutkan, beberapa jenis sayur mayur, harganya jatuh, yakni, tomat dan kubis.
“Di tingkat petani, dua macam sayuran tersebut hanya laku Rp 1.000-1.500 per kilogram. Kelompok tani yang mengadukan hal ini, ditindaklajuti dengan melaporkan ke Dinas,” katanya, Senin (10/10/2022).
Oleh Dinas Pertanian, hasil bumi petani yang harga jatuh dibeli dengan harga pantas.
“Tujuannya untuk membantu meringankan beban petani yang merugi akibat harga panennya jatuh,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Magelang, Romza Ernawan.
Sayur mayur itu dikemas dalam bentuk paket, dibagikan secara gratis kepada masyarakat. “Ini adalah program Dinas Pertanian Jawa Tengah. Posisi Dinas Pertanian Kabupaten Magelang menyalurkannya kepada masyarakat,” kata Romza.
Penyaluran paket bantuan sayur mayur kali kedua ini, dilaksanakan bekerja sama dengan Asosiasi Pasar Tani (Aspartan) di Lapangan drh Soepardi Kota Mungkid, Senin (10/10/2022).
Meski telah diberi kupon sebagai tanda calon penerima bantuan, sebagian dari ratusan perempuan seakan tidak sabar menunggu giliran. Mereka berebut agar mendapatkan giliran lebih awal.
Menurut Sudarno, 300 paket disiapkan untuk dibagikan kepada pedagang kaki lima (PKL), pengasong, kusir andong / dokar, tukang becak, yang beraktifitas di sekitar lokasi penyaluran.
Dia mengaku, masih memiliki 100 paket yang baru akan dibagikan pada Selasa (11/10/2022). “Soal lokasi pembagian masih dikoordinasikan dengan Dinas,” ujarnya.
Isi tiap paket berupa terong, tomat, kobis, dan loncang sledri yang seluruhnya senilai Rp 20.000. Sayuran tersebut hasil panen beberapa kelompok tani dari Kecamatan Ngablak, Pakis dan Candimulyo.
)