Magelang MNews.id – Masyarakat Desa Deyangan, Kecamatan Mertoyudan menyatakan setuju adanya Desa Bersaudara, karena alasan kemanusiaan untuk saling tolong menolong.
Selain itu, pada saat erupsi Gunung Merapi 2010, warga Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, paling banyak pengungsi ke desa itu. Sehingga sudah lebih banyak mengenal karakter sosialnya.
Hasil angket yang disebarkan secara acak pada masyarakat Desa Deyangan tersebut, dikemukakan, Kanthi Pamungkas Sari MPd, Ketua Tim Program Pengembangan Desa Mitra dari Universitas Muhammadiyah Magelang (PPDM-UNIMMA)

Menurut dia, sikap masyarakat Desa Deyangan tersebut merupakan modal sosial yang baik sebagai Desa Penyangga. Modal sosial itu akan berfungsi strategis apabila antara Desa Terdampak dengan Desa Penyangga memiliki komitmen bersama.
“Yakni, menyelenggarakan aktivitas-aktivitas yang dilandasi kebersamaan, serta membangun tradisi keterbukaan sehingga pada saat yang tepat akan menimbulkan sinergitas yang berarti bagi keduanya,” katanya.

Desa Deyangan dipersiapkan sebagai Desa Penyangga pengungsian masyarakat Desa Krinjing yang dikuatkan dengan Surat Kesepakatan Bersama antara Pemerintahan Desa Deyangan, dan Pemerintahan Desa Krinjing Nomor: 140/010/XI/2014 dan 140/001/XI/2014 tertanggal 10 Nopember 2014, ditetapkan sebagai Desa Bersaudara.
Untuk mendukung program Pemkab Magelang, itu, Tim PPDM UNIMMA
melalui Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Kemenristekdikti, melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema utama, Mewujudkan Deyangan Sebagai Desa Penyangga Tangguh dalam Implementasi Desa Bersaudara selama tiga tahun.

Tim PPDM UNIMMA beranggota Priyo MKep, Ahwy Oktradiksa MPdI dan Agus Setiawan MEng.
“Tahun pertama rangkaian kegiatan kami fokus pada enabling, tahun kedua empowering, dan tahun ketiga fokus protecting,” kata Kanthi, Ketua Tim.
Tahun ini adalah tahun ketiga, membangun jejaring, pemantapan keterampilan anggota Lembaga Penanggulangan Bencana Desa (LPBDes) dalam penanganan kegawatdaruratan, trauma healing dan manajemen dapur umum, sistem informasi pengelolaan logistik berbasis IT, upaya-upaya untuk ketahanan pangan pengungsi berbasis ekonomi kreatif.