Search
  • JELAJAH
    • Trending
    • News
    • Pemkot Magelang
    • Pendidikan
    • Literasiku
    • Kesehatan
    • PMI
    • Resolusi 2020
    • Baity Jannaty
Menu
  • JELAJAH
    • Trending
    • News
    • Pemkot Magelang
    • Pendidikan
    • Literasiku
    • Kesehatan
    • PMI
    • Resolusi 2020
    • Baity Jannaty
Buat Cerita
Buat Cerita

Dokter Aziz Ajak “Orang Magelang Cinta Wisata Kota Magelang”

Najih Suudi by Najih Suudi
September 22, 2021
in News, Pemkot Magelang, Trending
0
Dokter Aziz Ajak “Orang Magelang Cinta Wisata Kota Magelang”
35
SHARES
77
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Magelang Mnews.id – Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz mengajak masyarakat untuk mencintai dan berwisata ke obyek wisata lokal Kota Magelang. Menurutnya, gerakan “Orang Magelang Cinta Wisata Kota Magelang” ini harus digalakkan karena banyak obyek wisata di kota ini yang layak dikunjungi, mulai wisata alam, sejarah hingga edukasi.

“Dari anak-anak PAUD, TK, SD sampai SMP, ayo kita ajak mereka untuk berwisata di Kota Magelang. Silakan pakai kendaraan (bus) Pemkot Magelang untuk berwisata, monggo,” kata Dokter Aziz, saat menjadi narasumber Pelatihan Pengelolaan Desa Wisata yang diselenggarakan Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Magelang di Hotel Atria Magelang, Rabu (22/9/2021).

Dokter Aziz mengakui saat ini obyek wisata di wilayahnya memang belum buka karena masih diterapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3. Obyek wisata andalan, Taman Kyai Langgeng (TKL) dan Kebun Raya Gunung Tidar, pun masih simulasi untuk kunjungan wisatawan.

“Kalau tempat wisata kita sudah buka, ajak anak-anak kita berwisata, tapi ingat tetap bertahap dan prokes (protokol kesehatan) ketat agar kasus Covid-19 tidak melonjak lagi, bahkan lebih baik lagi kalau ada fasilitas vaksin,” ungkap Dokter Aziz.

Menurutnya, gerakan ini harus diimbangi dengan kesiapan para pelaku wisata yang ada di Kota Magelang. Mereka harus memiliki inovasi dan kreatif menciptakan daya tarik tersendiri sehingga layak untuk dikunjungi. Wisata yang hidup berefek pada pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar, dan peluang invetasi.

Pengelolaan wisata, lanjut Dokter Aziz, harus komprehensif tidak sekadar menawarkan tempat atau wahana saja. Tapi juga termasuk kuliner, pengemasan produk-produk yang dijual, kebersihan dan sebagainya.

“Dari pelatihan ini panjenengan harus dapat bergerak, bagaimana mengembangkan usaha dan berinovasi. Jangan sia-siakan kesempatan ini, tanya sebanyak-banyaknya dengan narasumber,” tandas Dokter Aziz.

Sementara itu, Kepala Disporapar Wulandari Wahyuningsih menjelaskan, pelatihan pengelolaan desa wisata bertujuan menumbuhkan pemahaman masyarakat akan arti pentingnya pariwisata dengan mendorong terbentuknya Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang nantinya akan menjadi embrio terbentukna desa wisata.

Selanjutnya pelatihan ini diharapkan dapat membuka wawasan bagi peserta bahwa potensi yang ada di Kota Magelang juga dapat dibentuk menjadi desa wisata. Adapun peserta pelatihan yang diadakan selama 3 hari sejak 21-23 September 2021 itu antara lain perwakilan dari Kecamatan, Kelurahan, potensi desa wisata masing-masing kelurahan dan pengelola Tourism Information Center Kota Magelang.

“Tujuan kita setelah pelatihan ini membangkitkan, membangun, mengembangkan potensi di kelurahan masing-masing secara terintegrasi untuk dijadikan destinasi wisata,” kata Wulan.

Wulan sepakat dengan gerakan wisata sejak dini yang disampaikan Dokter Aziz. Namun karena masih PPKM, maka sementara diambil beberapa sampel anak atau siswa untuk diajak berwisata ke destinasi yang ada di Kota Magelang.

“Karena masih PPKM, jadi sementara kita ambil sampel misalnya dari ajak beberapa siswa dari satu sekolah dasar, kita ajak ke Kampung Tidar misalnya, melihat proses produksi tahu dan lainnya. Tapi wajib prokes karena kita tidak ingin gerakan ini jadi klaster penyebaran Covid-19,” tegas Wulan.

Wulan melanjutkan, gerakan “Orang Magelang Cinta Wisata Kota Magelang” ini memang patut digaungkan. Selain itu, pihaknya ingin wisata yang maju di Kota Magelang tidak menghilangkan adat dan perilaku yang baik warga Kota Magelang.

“Wisata jangan mempengaruhi perilaku hidup warga. Wisata bisa berkembang, tapi etika, budaya, sopan santun warga Kota Magelang ditumbuhkan. Kalau ada wisatawan ya disambut dengan senyum, ramah, rapi, bersih, menjunjung tinggi budaya Jawa,” pungkas Wulan. (pemkotmgl)

Previous Post

6 Jabatan Pimpinan Tinggi Kosong, Pemkot Magelang Buka Seleksi Terbuka

Next Post

Kapolres Magelang Salurkan 1000 Paket Bantuan dari Presiden Joko Widodo

Next Post
Kapolres Magelang Salurkan 1000 Paket Bantuan dari Presiden Joko Widodo

Kapolres Magelang Salurkan 1000 Paket Bantuan dari Presiden Joko Widodo

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • About Us
  • Contact
  • Career
  • Privacy
  • Pedoman Media Siber
Menu
  • About Us
  • Contact
  • Career
  • Privacy
  • Pedoman Media Siber

2019-2024 © PT Mnews Media Startup Digital

 Tentang

Selengkapnya

Mnews.id hadir dengan visi Jurnalisme Positif sebagai ikhitiar untuk memberikan pengaruh positif dalam kehidupan homo digitalis, sehingga berdampak pula pada kehidupan sosial, ekonomi masyarakat

WA : 082135179993 |  Info@mnews.id
Messenger : m.me/mnewsjurnalismepositif

Home

Jelajah

Ruang

Profil

News
Trending
Showbiz
Pendidikan
Berdesa
Whizkul
Literasiku
Kesehatan
Cerita Pemilu
Hasil Polling