Magelang Mnews.id – Harga gula pasir kian melambung selama dua pekan terakhir, dari harga normal Rp 12.000/Kg melesat hingga harga Rp 18.000/Kg.
Para pedagang rata-rata kaget karena biasanya harga naik menjelang lebaran, tapi ini belum lebaran sudah naik. Belum jelas pasti alasan kenaikan yang dinilai tidak rasional tersebut yang memberatkan para pedagang kuliner dan panganan yang salah satu sumber pemanisnya dari gula.
Erni (40) salah satu pemilik warung di pedesan Kecanatan Dukun menuturkan, permintaan gula pasir menurun karena harga yang melambung.
“Biasanya permintaan cukup banyak apalagi kalau musim nikah, sekarang masyarakat lebih memilih minyak goreng yang harganya lebih murah dari pada gula pasir” ujarnya disela melayani pembeli, Rabu (11/3).
Dikatakannya, kenaikan harga gula yang melambung diperkirakan karena minimnya pasokan dari distributor. Biasanya dalam sepekan menyetok gula pasir sebanyak 50 kilogram bisa habis, namun karena harga yang kian melambung stok 50 kilogram bisa habis sepekan lebih.
Zulfa, pedagang lainya menuturkan mahalnya harga gula pasir sangat mengagetkan konsumen. Sebab kenaikan yang terjadi sudah tidak wajar lagi karean kenaikan mencapai 50 % dari harga normal. Biasanya kalau ada kenaikan hanya Rp 1.000 hingga Rp 2.000 saja.
Menurut Zulfa, kenaikan harga ini dipengaruhi karena virus Corona yang sedang menyebar. Hal tersebut menyebabkan impor gula menurun dan stok gula yang beredar adalah gula lokal, sehingga stok yang tersedia terbatas. “Meskipun harganya mahal namun gula pasir tetap saja dibeli, karena sudah menjadi kebutuhan pokok masyarakat, meskipun permintaan menurun” ujarnya.
Kenaikan harga gula pasir tidak hanya berpengaruh terhadap permintaan konsumen, tapi juga berdampak pada pedagang kecil seperti warung-warung di pedesaan. Hal tersebut mengakibatkan permintaan menurun. Zulfa berharap harga gula pasir segera turun dan stabil seperti sebelumnya.