Masih banyak misteri yang terungkap atas meninggalnya Aisyah Gadis Kecil Berumur 7 Tahun dari Desa Bejen, Kecamatan Bejen, Temanggung, Jawa Tengah. Hari Raya Idul Fitri menjadi merupakan hari kemenangan, sekaligus menjadi hari terbongkarnya kejahatan orang tua pada anaknya. Cerita ini berawal ketika Mbahnya Aisyah yang berada di desa lain yaitu Desa Congkrang, ingin menjenguk cucunya. Pada Hari Raya Idul Fitri Mbahnya Aisyah menjenguk ke Desa Bejen, karena memang sudah beberapa bulan tidak bermain ke tempat Mbahnya.
Tidak pernah bermain ini juga merupakan kejanggalan bagi Mbahnya Aisyah karena dalam satu bulan pasti beberapa kali bermain karena tempatnya juga tidak terlalu jauh masih dalam lingkup satu kecamatan. Kejanggalan Mbahnya Aisyah itu akhirnya terjawab sudah, ketika datang ke rumah orang tua Aisyah tidak menemukan cucunya. Justru ketika membuka kamar Aisyah, Mbahnya Shock, karena sang cucu sudah menjadi tulang belulang.
Dari sinilah misteri kasus Aisyah itu terbongkar, fakta demi fakta akhirnya terbuka satu persatu. Menghilangnya Gadis Mungil selama empat bulan sejak Januari 2021, karena sudah meninggal. Polisi menemukan fakta, bahwa Aisyah meinggal karena dirukiah oleh kedua orang tuanya.Alasan orang tua merukyah Aisyah karena dianggap nakal dan menurut ahli supranatural atau dukun kenakalannya Aisyah disebabkan kerasukan Genderuwo. Atas saran dukun bernama Haryono dan dibenarkan oleh asisten dukun Budiono, kedua orang tuanya terbujuk untuk melakukan rukiah pada anaknya.
Namun sungguh keji dan tak masuk akal, ritual rukiah itu dengan metode menenggelamkan Aisyah ke dalam bak kamar mandi. Hingga akhirnya Aisyah meregang Nyawa. Gadis tak berdosa ini harus mendapatkan perlakukan kekerasan yang anehnya justru dilakukan oleh orang tuanya sendiri hingga akhirnya tewas. Aneh memang, dan ini misterius..!! setelah peristiwa rukyah yang menyebabkan Aisyah meninggal, kedua orang tuanya tidak menguburkan jasad anaknya sebagaimana mestinya tapi di tidurkan di dalam kamar.
Tidak dikuburnya Aisyah juga atas hasutan si Dukun yang mengatakan bahwa Aisyah belum meninggal. Nanti setelah Genderuwo keluar dari jasad Aisyah, si anak akan bangun sendiri dan baik-baik saja. Hasutan seperti itu diyakini oleh kedua orang tuanya, sehingga merawat jasad Aisyah seperti layaknya masih hidup. Kedua orangnya tuanya menidurkan Aisyah di atas ranjang di dalam kamar dan dikunci. Agar jasad itu awet dan tidak bau busuk, orang tuanya memberi wewangian dan kapur barus. Aneh memang, selama empat bulan sejak Januari 2021, kematian Aisyah benar-benar tidak terendus oleh siapapun termasuk tetangga dan kerabat.
Hingga akhirnya kasus sadis ini terbongkar saat Hari Raya Idul Fitri kemarin, ketika sang Nenek mencari cucunya yang lama tak kelihatan. Meski terlihat janggal, kedua orang tua seperti tidak pernah terjadi apa-apa, sehingga para tetangga juga tak mencurigai tetang kematian Aisyah. Para tetangga juga tidak melihat kesedihan atau kecemasan kedua orang tua Aisyah. Mereka berprilaku normal seperti hari-hari biasa sebelum kejadian itu, sehingga para tetangga menyangka bahwa Aisyah dititipkan di rumah neneknya di Desa Congkrang. Atas perbuatan sadis yang membunuh gadis mungil tak berdosa itu, kini kedua orang tuanya Marsidi-Sumartinah sudah ditetapkan menjadi tersangka, bersama dengan Dukun Hariyono beserta asisten Dukun Budiono.
Polisi masih mendalami kasus ini, mengungkap misteri yang belum terkuak menyelimuti kejanggalan meninggalnya Aisyah akibat di rukiah dengan cara ditenggelamkan ke bak Mandi, dengan dalih mengusir Genderuwo yang merasuki Aisyah. Bagaimana penutusan dan kesaksian para tetangga tetang perilaku kedua orang tuanya ? Salah seorang tetangga Naryo menuturkan, kedua orang tua Aisyah Marsidi dan Suwartinah dikenal sebagai tetangga yang baik. Bahkan tidak pernah berbuat yang menyimpang atau janggal dalam kehidup bermasyarakat. ”Marsidi dan Sumartinah hidup dengan kedua putrinya baik-baik saja dan tidak masalah yang berarti, keluarga Marsidi hidup bertetangga dengan baik nyaris tanpa cacat. Bahkan, atas didikan orangtuanya, sang anak dikenal sebagai anak yang cerdas, mudah bergaul, dan aktif bersosialisasi dengan teman sebaya,”kata Naryo salah seorang tetangga Aisyah. #aisyahtemanggung #dirukiahmeninggal #bocahdibunuhorangtuanya #kerasukangenderuwo #pembunuhansadis #pembunuhananak #gadismungildibunuh #anakdibunuh #aisyahtemanggung #bocahaisyahdibunuh