Selama Ramadhan Mnews Media Group merilis transkip dalam bentuk teks Ngaji Ramadhan oleh KH Muhammad Yusuf Chudlori Pengasuh Pondook Pesantren API Tegalrejo Magelang, dengan kitab Washiyatul Musthafa” yang disiarkan langsung oleh Gus Yusuf Channel.
Ditulis dan DIalih Bahasa oleh Najih Su’udi
Seorang mukmin penting untuk berbalas kasih antar saudara mukmin yang lain, jika diibaratkan antara mukmin satu dengan yang lainnya adalah satu jasad, apabila ada anggota badan yang sakit, yang lainnya juga merasakan sakit. Berbalas kasih maksudnya adalah ikut merasakan apa yang dirasakan saudara mukmin yang lain terlebih bisa diikuti dengan bantuan secara konkret, contohnya kemarin ramai berita adanya penindasan terhadap minoritas muslim di Rohingnya dan Uighur, belas kasih yang perlu kita tunjukkan paling tidak adalah mendoakan mereka yang mengalami penindasan. Rasulullah telah bersabda, “hai Ali, cintailah saudaramu sebagaimana engkau mencintai diri sendiri.”
Anjuran Memuliakan Tamu
“Hai, Ali, carilah kebaikan ketika wajah-wajah cerah, dan muliakanlah tamu, karena sesungguhnya apabila tamu itu berhenti pada suatu kaum, maka turunlah rezeki bersama tamu itu, dan apabila tamu itu pulang, maka pulangnya tamu itu dengan membawa dosa-dosa anggota keluarga, dosa-dosa itu dilemparkan ke laut.” (Washiyatul Musthafa).
Dari sabda Rasulullah di atas, kita dianjurkan untuk memuliakan tamu, karena kedatangan tamu bersamaan dengan rezeki, dan kepulangan tamu bisa mengurangi dosa-dosa keluarga yang disambangi. Rasulullah mencontohkan sendiri, bagaimana beliau sangat memuliakan tamu. Pada suatu hari, Rasulullah kedatangan tamu 3 orang yang melakukan perjalanan jauh dan belum makan, Rasulullah yang mendengar cerita tamu tersebut, langsung ke belakang dan menanyakan apakah ada makanan ke Aisyah. Di hari itu di rumah Rasullah hanya ada 1 biji roti sebagai jatah makan Fatimah, putri Rasulullah. Rasulullah pun tersenyum, dan meminta Aisyah menyiapkan 4 piring, dan memberikan 1 biji roti itu untuk dibagi kepada 3 tamunya, 1 piring kosong sisanya untuk Rasulullah. Ketika menyuguhkan roti itu, Rasulullah mematikan lampu, agar tamunya mengira Rasulullah juga ikut makan.
Malaikat Tidak Mau Masuk Rumah yang Ada Patung
“Hai Ali, para malaikat tidak mau memasuki rumah yang di dalamnya ada gambar-gambar hewan, atau patung-patung, atau ada anak menyakiti kedua orang tuanya, atau rumah yang belum dimasuki tamu”. (Washiyatul Musthafa)
Tetap Berkelakuan Baik Meski Bersama Orang Safalah
“Hai Ali, kerjakanlah yang ma’ruf, walaupun bersama orang-orang safalah. Ali kemudian bertanya, “ya Rasulullah, siapakah orang-orang safalah itu?”, Rasullah menjawab, “safalah yaitu orang yang apabila dinasehati ia tidak menerima nasehat, dan apabila dilarang, ia tidak berhenti dan tidak memperhatikan apa yang ia katakan dan apa yang dikatakan padanya.” (Washiyatul Musthafa).
Sedekah Bisa Menolak Bala
“Hai Ali, Sedekah Siir (secara rahasia) itu dapat memadamkan marah Allah, membawa berkat dan rezeki yang banyak. Dan bersegeralah bersedekah, karena sesungguhnya bala/cobaan itu turun sebelum pagi, karena sedekah itu menolak qadla (yang buruk) di cakrawala.”
