Magelang MNews.id – Para ahli kesehatan lingkungan rapat koordinasi untuk membahas implementasi peningkatan profesionalitas anggota di Bapelkes Salaman, Sabtu (24/9/2022).
Raker itu bertemakan Sinergitas Lintas Program dan Lintas Sektoral Dalam Implementasi Pengendalian Penyakit Berbasis Lingkungan Penyebab Stunting, DBD, TBC dengan Media Pengelolaan Sampah’.
Bupati Magelang Zaenal Arifin mengharapkan, hasil Rakor Hakli (Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia), itu, akan menjadi solusi, terutama terkait sanitasi lingkungan dan program penurunan angka stunting.
Dalam sambutan yang dibacakan Nanda Cahyadi Pribadi, Asisten Pemerintahan dan Kesra, Bupati menilai, Hakli memiliki peran penting sebagai penguat dalam menjaga konsistensi pengawasan kualitas air minum dan sanitasi aman pada masyarakat melalui pembangunan berkelanjutan.
Terkait stunting, di Kabupaten Magelang, selama lima tahun terakhir menurun cukup signifikan. Tahun 2017 masih 37,58 persen. Tapi 2021, berdasarkan data aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM) turun menjadi 14,76 persen.
“Karena prestasi itu, Kabupaten Magelang menerima penghargaan sebagai peringkat pertama aksi percepatan penurunan stunting di Jawa Tengah,” kata Sunaryo, Sekretaris Dinas Kesehatan.
Dia mengatakan, hal itu sebagai salah satu bukti kerja keras dan peran serta pemerintah serta stakeholder terkait dalam melakukan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Magelang.
Ketua Hakli Kabupaten Magelang, Darkam, mengatakan, organisasi yang dipimpinnya berusaha bisa memberikan kontribusi lebih kepada masyarakat dalam hal pembangunan kesehatan di bidang lingkungan.