Magelang Mnews.id – Perkuliahan online atau daring selama Pandemi Covid-19 dianggap cukup memberatkan bagi mahasiswa Universitas Negeri Tidar (Untidar) Kota Magelang.
Sebagai bentuk protes terhadap kebijakan kampus di masa pandemi yang dirasa tidak berpihak terhadap mahasiswa, mereka demonstrasi dengan hastag #untidarjangantidur. Demonstrasi online iti juga sebagai luapan aspirasi para mahasiswa setelah audiensi dengan pihak rektorat tidak membuahkan hasil. Baca berita sebelumnya https://mhttps://mnews.id/mahasiswa-untidar-kecewa-tak-dapat-uang-pulsa/news.id/mahasiswa-untidar-kecewa-tak-dapat-uang-pulsa/.
Melalui akun @untidmenggugat sebagai garda terdepan dalam twittan #untidarjangantidur #sadarkanuntidar. Ratusan mahasiswa saling twit dan retwit dan mempopulerkan hastag tersebut di dunia maya.
Akun @untidmenggugat mengunggah twittan ajakan untuk secara serentak melakukan cuitan secara serempak pada Rabu (27/05) mulai pukul 19.00 WIB.
Salah satu cuitan dari akun @bangnikisme, meminta transparansi pihak kampus dalam penggunaan anggaran.
Sementara itu, cuitan dari @R02_ihsanHN mencuitkan, di saat ekonomi melemah mahasiswa diharuskan membayar UKT tanpa ada keringanan, sedangkan mahasiswa tidak menggunakan fasilitas kampus sama sekali. Juga tidak adanya subsidi kuota intermet untuk kuliah online.

Menanggapi aksi tersebut, ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) KM. Buyung Zulfanio mengapresiasi apa yang dilakukan mahasiswa. Dan itu secara sepontan juga merupakan bentuk solidaritas dengan masalah yang sama dialami di kampus selama ini.
“Musibah corona berdampak terhadap ekonomi, kita menyaksikan sendiri orang tua kita ikut merasakan dampak ekonominya. Ini yang menjadikan kita harus berfikir bagaimana meringankan beban para wali mahasiswa disaat ekonomi seperti ini,”ujar Buyung.