Jogja, 20-22 November segenap Guru SD Mutual 1-2, perwakilan Guru SMP dan SMA Mutual serta SMK Muhammadiyah Kota Magelang mengikuti kegiatan workshop menulis buku dan artikel. Tema workshop kali ini adalah “Writing Book and Professional Article”.
Beberapa peserta yang hadir bahkan ada yang berasal dari kota lain yaitu Kota Jogja, Temanggung, Brebes, hingga Semarang. Total peserta yang hadir mengikuti worshop ini ada 95 orang yang mayoritas dari kalangan guru, ada juga seorang dokter dan ibu ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Jawa Tengah.
Kami menyatu untuk bersama menimba ilmu dari Prof. Dr. Eng. Imamam Robandi, MT, seorang Guru besar ITS, inspirator sekaligus motivator bagi kemajuan pendidikan di Muhammadiyah. Acara ini berlangsung di Hotel Griya Persada yang merupakan hotel terbaik di Kaliurang. Kegiatan kepenulisan ini berlangsung selama tiga hari dua malam bertempat di Ramayana Convention Hall.
Pertama kali menginjakkan kaki di kaliurang udara sejuk nan asri khas lereng Merapi sudah menyambut kami. Memasuki gerbang hotel petugas security berjaga dan mempersilahkan kami memasuki area hotel. Bangunan megah berbalut dengan hijau dan indahnya taman berpadu membuat kami merasa nyaman seketika. “It’s fell like home” sapaan yang ramah, fasilitas yang lengkap dan modern sepertinya akan membuat kami betah berlama-lama di sini.
Pemakaian hiasan, pernah-pernik budaya jawa terpampang jelas dari nama-nama ruang hotel dan hiasan dinding maupun patung-patung di taman. Hotel milik Intan Pariwara ini sangat cantik memadukan unsur budaya dan modern. Selesai check in ke kamar hotel, kemudian kami berduyung-duyun memasuki ruang acara di Ramayana Convention Hall.
Setelah melakukan registrasi kepada panitia kami memasuki ruang aula yang besar dikemas dengan background utama dan hiasan bertema wayang namun tetap modern dengan penataan penerangan yang baik dan pendingin ruangan yang sejuk. Di depan panggung sudah terpampang banner acara dan dua screen proyektor ukuran besar. Posisi tempat duduk peserta dibuat seperti formasi huruf U dengan name tag yang sudah ada di setiap meja.
Kegiatan worshop kepenulisan ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Sang Surya. Bu Wati selaku pembawa acara membuka kegiatan dengan melafalkan “basmallah” bersama seluruh hadirin. Bu Gita, sang dirigen memimpin seluruh hadirin menyanyikan dengan merdu dan kompak, meski tanpa iringan musik. Rasanya hati ini tak sabar mendapatkan mentoring langsung dari Prof Imam yang kiprah dalam dunia pendidikan khsusunya Muhammadiyah sudah tak diragukan lagi. Acara kedua pun bergulir degan sambutan dari perwakilan Majelis Dikdasemen yang dibawakan oleh Salamun, S.Ag., M.Pd.I.
Beliau menyerahkan penuh dan meminta Prof Imam meng-handle acara worshop ini untuk membentuk embrio kepenulisan sampai pada menetasnya para penulis-penulis baru dengan karya epiknya. Acara pembukaan disambung dengan hiburan penampilan acapella dari Group Sincostan. Kelima muslimah muda yang masih duduk di bangku kuliah ini membawakan lagu “Belajar dari Ibrahmi” dengan komposisi yang apik. Tepuk tangan hadirin menggema memenuhi seisi Ramayana Convention Hall.
Selepas mereka tambil tak disangka Prof Imam menegur kelima muslimah ini. Seluruh hadirin pun dibuat kaget dengan apa yang terjadi. Eh…eh… ternyata Prof Imam mengajarkan attitute untuk memberikan salam penghormatan saat akan dan selesai memberikan penampilan. Kelima muslimah ini yang awalnya mukanya tegang dapat menerima nasihat Prof Imam yang berakhir dengan senyuman.
Saat yang ditunggu pun tiba. Prof Imam selama tiga hari dua malam memberikan mentoring kepenulisan buku dan artikel. Mengawali mentoring ini beliau menyuruh seluruh hadirin mengamati botol di atas meja. Dalam waktu 5 menit setiap peserta diharuskan menulis minimal 30 variabel yang berikaitan dengan botol tersebut. Rampung pekerjaan pertama, beliau menyuruh setiap peserta menentukan jenis buku yang ingin ditulis.
Ada dua pilihan buku ajar atau buku umum. Setelah menjatuhkan pilihan, setiap peserta diminta menentukan judul dan menulis variabelnya. Buku ajar harus memilki minimal 20 variabel yang setiap variabelnya memilki 4 anak dan setiap anak memilki 4 cucu. Lain halnya dengan buku umum yang jumlahnya lebih fantastis yakni 50 variabel setiap variabel memilki 4 anak dan setiap anak memiliki 4 cucu. Pengembangan selanjutnya adalah membuat pragraf dari setiap cucu minimal 7-10 kalimat. Prof Imam menyuruh setiap peserta menguraikan 1 anak pertama dan 1 anak terakhir beserta cucunya.
Kemudian peserta dibimbing membuat kata pengantar yang memuat isi buku, suasana penulisan, momentum serta menambahkan kalimat diferensiasi. Berikutnya Prof Imam menyuruh kami menulis opini publik dan menulis artikel pengalaman selama mengikuti workshop. Terakhir Prof Imam menyuruh kami membuat daftar isi dari konsep buku yang kami buat. Alhmadulillah dengan push dan latihan hingga larut malam para peserta dapat menambah keterampilan menulis buku dan arikel. Semoga bukunya segera terbit dan artikel dimuat di media massa. Amien ya rabb…
Kaliurang, 22 Desember 2019