Skripsi tak hanya sebagai prasyarat mahasiswa menyelesaikan studi strata satu (S1), tetapi juga ada beberapa makna dibalik penyusunan skripsi yakni, melatih manajemen waktu, menambah pengetahuan dan meningkatkan ketrampilan dalam mendiskripsikan dan menganalisis penelitian yang berhubungan dengan bidang keilmuannya.dan dapat mengembangkan sikap rajin, tanggung jawab, dan disiplin. Namun di sisi lain penyusunan skripsi sering menjadi momok bagi mahasiswa, dimana dalam penyusunannya penuh liku-liku, jatuh bangun, bahkan tidak jarang banyak mahasiswa yang berhenti diakhir perjuangan dan akhirnya gelar S1 tertunda.
Pada masa pandemi Covid-19 pemberlakuan phyical distancing membuat keadaan menjadi serba tidak mudah bagi mahasiswa. Pembatasan pertemuan fisik, baik di kampus atau tempat-tempat lainnya disarasakan telah menjadi kendala dalam proses pengumpulan data serta proses bimbingan. Walaupun demikian penyusunan skripsi tetap dilaksanakan namun dengan sistem yang berbeda seperti; pengajuan proposal dan bimbingan dilakukan secara online, kajian pustaka diperoleh dari digital library, e-book, jurnal maupun artikel untuk referensi disiplin ilmu tertentu.
- Dihubungi melalui aplikasi WhatsApp bapak Kun Hajron, M.Pd salah satu dosen PGSD di Universitas Muhammadiyah Magelang mengatakan bahwa “Di masa ini dibutuhkan penyesuaian dan menjadi tantangan bagi mahasiswa yang sebelumnya sudah dibekali dengan metodologi penelitian yang bermacam-macam, dan apabila yang sebelumnya sudah direncanakan tidak terealisasikan, misalnya subjek penelitian yang tadinya menggunakan siswa SD yang ada di kelas maka disesuaikan dengan kondisi saat ini seperti penelitian anak-anak di daerah kampung”. Beliau juga mengatakan bahwa setiap kejadian atau momen kritis itu bisa menghasilkan sebuah peluang, dimana kalau peluang ini dimanfaatkan dengan maksimal hal itu akan menjadi sebuah keuntungan yang mungkin sebelum
nya belum ada. Seperti contohnya, akan muncul jenis /judul penelitian baru sesuai dengan konteks saat ini. Melihat banyaknya mahasiswa yang terkendala dalam penyusunan skripsi maka beliau memberikan tips dan trik penyusunan skripsi pada masa pandemi agar mahsiswa tidak menyerah.
“Sebenarnya situasi hanya berpengaruh sedikit sekali dari kelancaran seorang membuat skripsi, yang utama adalah bagaimana dia bisa menjaga momentum semangat untuk menyusun skripsi” kata beliau.
Banyak sekali tipe/gaya mahasiswa mengerjakan tugas, ada tipe mahasiswa yang mengerjakan menunggu mood dulu baru dikerjakan semalaman, ada juga tipe mahasiswa yang senangnya nyicil.
“Saran saya bagi para mahasiswa yang ingin skripsinya lancar, pertama buat logbook/ kalender kegiatan, kemudian buat rencana per hari selama 1 bulan kedepan dan pastikan setiap rencana dilaksanakan dan setiap sudah terlaksana dicentang dngan demikian mahasiswa insyaallah bisa menjaga moodnya untuk mengerjakan karena sudah punya janji pada diri sendiri. Hal itu juga bisa lebih membuat akurasi kita dalam memperhitungkan waktu mengerjakan lebih bagus” ujar beliau.
Beliau menambahkan “ Jangan lupa pastikan setiap hari ada progres, jadi sesibuk-sibuknya kalian dengan kegiatan diluar atau sedang tidak mood. Paling tidak laptop kalian harus menyala dan harus membuat paling tidak ada satu kalimat yang diketik. Biasanya kalau sudah mengetik mood itu akan muncul sendiri, dan ketika mood muncul jangan diksih kendor dan terus gaspol untuk dicari dan dilanjutkan pekerjaannya. Dengan begitu mahasiswa walaupun dimasa pandemi atau tidak bisa mengerjakan skripsi tepat waktu.