Magelang Mnews.id – Ini gaes yang perlu kamu tahu tentang perjalanan Pemkot Magelang dari awal menggagas Kota Layak Anak (KLA) 2014 hingga diraihnya penghargaan KLA kategori Nindya di tahun 2019.
Hemm memang untuk meraih penghargaan tersebut, tidak serta merta datang begitu saja. Dibutuhkan perjuangan, keterlibatan seluruh lapisan masyarakat, pemerintah daerah hingga Forum Pimpinan Daerah (Forpimda). Seluruh stakeholder yang ada di Kota Magelang nyengkuyung bareng bagaimana mewujudkan Kota Magelang benar-benar layak bagi tumbuh kembang anak-anak.
Itu penuturan dari Wulandari Wahyuningsih yang dulu menjabat sebagai Dinas Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP4KB). Iya gaes bu Wulan ini sekarang menjabat Dinas Sosial tapi selama perjalanan menuju KLA hafal banget prosesnya.
Wulandari menceritakan ya gaes pada 2014 Magelang mendapatkan predikat pratama karena nilainya kurang dari 600. Wajar lah karena pada tahun itu belum adanya Perda Perlindungan Anak. Selain itu sumber daya manusia yang menangani KLA belum terlatih.
”Kami sadar akan kekurangan itu, tapi tak patah semangat terus berbenah,”kata Walandari.
Dia menceritakan, pada waktu itu sudah dicanangkan Kota Magelang sebagai kota layak anak, namun belum ada kecamatan dan kelurahan layak anak. Mulai dari fasilitas hingga gugus tugas KLA belum terbentuk. Termasuk juga keterlibatan sekolah dan layanan kesehatan yang ramah anak. Belum lagi soal kawasan tanpa rokok dan lingkungan ditingkatan paling bawah RT dan RW yang masih jauh menerapkan layak anak.
Pada tahun 2015, Pemkot mulai menyusun rencana aksi terstruktur, masif dan sistematis. Mulai dari tingkat kecamatan, kelurahan hingga RT RW mulai disosialisasikan. Tidak semua kawasan langsung menanggapi rencana aksi ini, karena ini juga terkait dengan tingkat pemahaman tentang KLA dan budaya masyarakat sekitar.
Tapi juga tidak sedikit juga kampung-kampung yang mengapresiasi rencana aksi itu sehingga ditingkatan RT dan RW yang mulai gumregah menyambut KLA. Sekolah-sekolah di Kota Magelang juga mulai dirangkul diajak menyamakan visi soal KLA dan menyelaraskan program di sekolah.(bersambung)