Search
  • JELAJAH
    • Trending
    • News
    • Pemkot Magelang
    • Pendidikan
    • Literasiku
    • Kesehatan
    • PMI
    • Resolusi 2020
    • Baity Jannaty
Menu
  • JELAJAH
    • Trending
    • News
    • Pemkot Magelang
    • Pendidikan
    • Literasiku
    • Kesehatan
    • PMI
    • Resolusi 2020
    • Baity Jannaty
Buat Cerita
Buat Cerita

Kabupaten Magelang Antisipasi Peningkatan Aktivitas Gunung Merapi

Tuhu Prihantoro by Tuhu Prihantoro
September 2, 2020
in News, Trending
0
Kabupaten Magelang Antisipasi Peningkatan Aktivitas Gunung Merapi
62
SHARES
137
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Magelang Mnews.id –  Sejak 2018 hingga kini Gunung Merapi sudah mengalami erupsi dan eksplosif 14 kali. Untuk menghadapi ancaman bencana Merapi, Pemkab Magelang melakukan upaya dini.

Yakni review rencana kontigensi  (rekon) di Pendopo Kantor BPBD Kabupaten Magelang, Rabu (2/9/2020). Tujuannya untuk mematangkan rekon agar dapat melakukan antisipasi di tengah pandemi Covid-19.

“Rekon tersebut  akan mempermudah dalam melaksanakan peran, tugas dan fungsi pada saat terjadi kondisi darurat, “ kata Bupati Magelang yang diwakili Sekda Drs Adi Waryanto.

Rekon tersebut sebagai gambaran pelaksanaan dan pegangan bersama dalam penanganan erupsi Merapi.

Mengutip informasi dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Adi Waryanto menyebut, terjadi penggembungan badan Gunung Merapi.

Atas dasar deformasi,  BPPTKG memperkirakan perilaku Gunung Merapi  akan mirip dengan erupsi 2006. Ancaman jangka pendek, kubah lava tumbuh hingga mencapai volume kritis, kemudian longsor membentuk awan panas disertai letusan eksplosif.

Karena itu BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Magelang perlu melakukan penyusunan review rekon erupsi Gunung Merapi. Karena rekon yang disusun tiga tahun yang lalu dianggap sudah tidak relevan.

Kalak BPBD Edy Susanto

“Informasi dari BPPTKG menyebutkan, aktivitas Gunung Merapi menunjukan peningkatan, sehingga menuntut kewaspadaan dan kesiapsiagaan,” kata  Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Magelang, Drs Edy Susanto.

Dikemukakan, penerapan penanganan pengungsian Merapi beberapa tahun lalu berbeda dengan penerapan pengungsian pada saat ini, utamanya di tengah Pandemi Covid-19.

“Dulu ketika kita mengatakan semuanya berkumpul di suatu tempat, maka semuanya akan berkumpul. Namun saat ini kita harus mengatakan jaga jarak karena protokol kesehatan,” tuturnya.

Kapasitas pengungsian dulu dirasa cukup memadai. Tetapi sekarang bisa berkurang. Karena itu melalui review rekon diharapkan bisa diketahui jumlah warga yang akan dilayani.

Sementara itu KRB (Kawasan Rawan Bencana) III, meliputi Kecamatan Dukun, Srumbung dan Sawangan, dipersiapkan menghadap ancaman bencana Merapi. Jumlah penduduk di kawasan itu sekitar 60 ribu jiwa.

Tags: bencana magelangbencana merapierupsi merapiErupsi merapi 2020Merapi 2020
Previous Post

Begini Cara Menaker Ida Fauziah Bangkitkan Pekerja Wisata

Next Post

Para Petani Lereng Merbabu Makin Bersemangat Menjaga Kedaulatan Pangan

Next Post
Para Petani Lereng Merbabu Makin Bersemangat Menjaga Kedaulatan Pangan

Para Petani Lereng Merbabu Makin Bersemangat Menjaga Kedaulatan Pangan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • About Us
  • Contact
  • Career
  • Privacy
  • Pedoman Media Siber
Menu
  • About Us
  • Contact
  • Career
  • Privacy
  • Pedoman Media Siber

2019-2024 © PT Mnews Media Startup Digital

 Tentang

Selengkapnya

Mnews.id hadir dengan visi Jurnalisme Positif sebagai ikhitiar untuk memberikan pengaruh positif dalam kehidupan homo digitalis, sehingga berdampak pula pada kehidupan sosial, ekonomi masyarakat

WA : 082135179993 |  Info@mnews.id
Messenger : m.me/mnewsjurnalismepositif

Home

Jelajah

Ruang

Profil

News
Trending
Showbiz
Pendidikan
Berdesa
Whizkul
Literasiku
Kesehatan
Cerita Pemilu
Hasil Polling