
Magelang MNews.id – Memasuki musin hujan, ancaman bahaya Merapi bertambah, yakni banjir lahar. Bukan hanya dampak erupsi. untukitu diperlukan perhatian ekstra, karena bersamaan dengan adanya pandemi Covid-19.
“Aktivitas Merapi sampai saat ini masih tinggi,” kata Drs Edy Susanto, Kepala Pelaksana BPBD (Badan Pelaksana Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Magelang, Kamis (10/12/2020).
Disebutkan, BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi) Yogyakarta mencatat gempa fase banyak 259 dan gempa vulkanik dangkalnya 30.
Menurut BPPTKG yang patut disyukuri, tidak terjadi gempa vulkanik dalam. Deformasinya, kumulatif hampir lima meter. Dibanding dengan erupsi 2006, deformasinya tiga meter.
Ia mengemukakan, tugas BPBD memberikan standar minimal ketersediaan data bagi masyarakat (informasi), proses evakuasi yang aman, dan pelayanan tanggap darurat bagi para pengungsi. Hal itu diatur dalam Permendagri 101 Tahun 2017.