Pencak Silat merupakan ragam budaya asli warisan leluhur kita yang sudah ada sejak dulu . Bermacam macam aliran pencak silat ini mewarnai ragam budaya bangsa , sebut saja cimande , cikalong , dan sebagainya . Budaya pencak silat bukan hanya sekedar bela diri semata namun di dalamnya mengajarkan tentang kedisplinan .Itu diperlihatkan dengan ragam jurus yang bermakna jujur dan lurus . Dan juga selain jurus , tentang adab .
Magelang yang punya sejarah mengenai perjuangan perlawanan tentang hindia belanda tidak perlu di ragukan lagi mengenai hal tersebut . Bhumi mataram yang mewarnai menjadikan Magelang banyak peninggalan yang amat sangat berharga yang tak ternilai harganya. Ada salah satu ragam budaya yang pernah penulis dalami adalah mengenai pencak silat.
Melihat mirisnya kenakalan remaja yang terjadi , terutama tawuran antar pelajar , menjadikan penulis iba terhadap apa yang terjadi. Meskipun hal tersebut sudah ” mendarah daging” laksana kutukan “Mpu Gandring” , hal tersebut tidak bisa di abaikan . Peran orang tua dan guru serta lingkungan turut serta dalam penanggulangan masalah ini. Salah satu metode pengurangan adalah mengajarkan pencak silat . Mungkin pembaca mengernyitkan dahi , “lho cah gemblung , wong tawuran pelajar kok diatasi diajari pencak silat” .
Hakikatnya , pencak silat tidak sekedar mengajarkan gelutan semata , di dalamnya ada gemblengan gemblengan yang tidak langsung mempengaruhi paradigma pelajar. Disitu pula dapat menjadi ajang untuk pemuda agar berprestasi .Semoga di 2020 tumbuh tunas tunas bibit atlet pendekar yang mengharumkan nama Magelang khususnya dan Indonesia umumnya
Salam Dari Bocah Lembah Tidar
.
Mantap kang, semoga pagar nusa tambah berkembang pesat.
Mantab, pagar nusa Nahdlatul ulama