Search
  • JELAJAH
    • Trending
    • News
    • Pemkot Magelang
    • Pendidikan
    • Literasiku
    • Kesehatan
    • PMI
    • Resolusi 2020
    • Baity Jannaty
Menu
  • JELAJAH
    • Trending
    • News
    • Pemkot Magelang
    • Pendidikan
    • Literasiku
    • Kesehatan
    • PMI
    • Resolusi 2020
    • Baity Jannaty
Buat Cerita
Buat Cerita

Mengenal Calon Ketua KOPRI PB PMII

Ida Ratnasari by Ida Ratnasari
Mei 5, 2020
in News, Trending
0
Mengenal Calon Ketua KOPRI PB PMII
294
SHARES
650
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Mnews.id – Setiap organisasi pasti akan melakukan pergantian kepengurusan dalam jangka waktu tertentu. Hal tersebut dilakukan agar organisasi tetap berjalan dengan sehat dan mengoptimalkan kinerja kepengurusan yang ada. Hal tersebut juga dilakukan di organisasi Pergerakan Mahasiswa islam Indonesia (PMII).

Kongres ke-XX PMII ini akan diselenggarakan di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Salah satu agenda dalam konggres ini adalah pemilihan Ketua Kopri PB PMII periode 2020-2022. Who is the next leader Kopri PB PMII? penasaran nggak sih, apa saja gagasan calon Ketua Kopri PB PMII? yuk simak ulasan berikur ini!

1.Maya Muizatil Lutfillah

Sumber : Instagram Kongres XX PMII

Maya Muizatil Lutfillah, merupakan calon Ketua Kopri PB PMII nomor urut 01, lahir di Pandeglang, 8 Februari 1993. Maya berasal dari Cabang PMII Kota Serang, yang menempuh pendidikan S1 di UIN Sultan Maulana Hasanuddin, dan S2 di Universitas Negeri Jakarta.

Dilansir dari akun 164Channel, Ia memiliki VIsi “Kopri Mandiri dan Maju” dengan tagline “Kopri Prima Perempuan Mandiri dan Maju.” dikatakannya mandiri dalam visinya tersebut berarti mandiri secara personal maupun struktural.

“Dengan kekuatan kader Kopri yang tersebar di seluruh Indonesia, bagaimana kemandirian melalui ekonomi, kreatif, dan inofatif, serta percaya diri harus tertanam pada diri kopri. Dengan cara harus memiliki skill dalam bidang keilmuan secara fokus, sehingga kader kopri bisa menjadi magnet gerakan perempuan yang berkarakter, berdaya saing dan bergerak cepat.” tuturnya.

Terkait dengan kaderisasi ia menjelaskan bahwa tidak akan meninggalkan tradisi lama yang baik dan bagus, namun ia akan mengambil tradisi baru yang bagus dengan mengamati meniru dan memodivikasi. Salah satu cara yang akan dilakukan adalah menambahkan kurikulum dalam materi yang diberikan saat SIG, SKK, maupun, SKKN. Materi yang akan ditambahkan terkait keilmuan yang dapat dirasakan oleh semua kader saat nantinya terjun di dunia nyata.

“Jadi di dalam kaderisasi itu ada 4 poit yang sangat penting, yang pertama keniscayaan pengetahuan dan wawasan yang komrehensif. yang kedua melahirkan militansi, yang ketiga bagaimana organisasi ini melahirkan kekeluargaan yang akrab, dan yang keempat adalah kaderisasi akan melahirkan keterbukaan.” imbuhnya.

Untuk menjembatani kepengurusan Kopri dari tingkat pusat hingga daerah, Maya menjelaskan melalui misinya “Meningkatkan konektivitas kader Kopri seluruh Nusantara, guna meretas keterbatasan yang ada” dengan cara mengisi kepengurusan Kopri yang mewakili setiap daerah yang ada.

2. Aida Mardatillah

Sumber : Instagram Kongres XX PMII

Kandidat Calon Ketua Kopri PB PMII yang ke-2 adalah Aida Mardatillah, lahir di Jakarta 5 Mei 1993. Berasal dari Cabang PMII Kota Bogor, yang menempuh pendidikan S1 di Universitas Pakuan Bogor , dan S2 di Universitas Indonesia.

Aida mengusung visi “Kopri berdaya untuk kemajuan Indonesia” yang artinya kopri perlu meningkatkan kulatitas diri, dan organisasi kopri itu sendiri agar mampu berdaya saing, kompetitif, dan kolaboratif di era digital.

Untuk mewujudkan visinya ia menjabarkan beberapa misi diantaranya, inovasi sistem kaderisasi kopri, peningkatan kualitas kader kopri, penguatan jaringan gerakan kopri, serta advokasi keadilan dan konstitusi perempuan.

“Dalam inovasi sistem kaderisasi kopri, saya akan melaksanakan SIG, SKK, dan SKKN di berbagai wilayah yang ada di Indonesia, transformasi digital management kopri, dan teknik dakwah di setiap jenjang kaderisasi kopri.” jelasnya.

Ia juga menjelaskan dalam pemerataan kaderisasi kopri, proses kaderisasi kopri harus dilakukan secara berjenjang, sistematis, dan terstruktur. Hal tersebut untuk menghasilkan kader kopri yang berintelektual, baik wawasan ke-NU-an, Aswaja, politik, sosial, kebangsaan, dan pengetahuan gender yang dapat di implementasikan oleh kader kopri. Oleh karena itu perlu adanya kaderisasi yang merata di seluruh Indonesia.

“Di era Disrupsi digital seperti ini, sebuah organisasi harus menyeimbangkan kualitas organisasi dengan menyeimbangkan management organisasi. Maka dari itu, management kaderisasi kopri harus berbasis teknologi.” imbuhnya.

Dikatakannya teknik dakwah di setiap jenjang kaderisasi diperuntukkan agar kopri memiliki karakter kepemimpinan. Teknik dakwah juga tidak hanya mensyiarkan nilai-nilai keislaman, tetapi juga persoalan politik, hukum, ekonomi, budaya, yang berdasarkan kesetaraan gender dan ahlussunah waljamaah.

“Kopri harus mampu menyesuaikan sistem kaderisasinya, dan menempati berbagai sektor yang ada di negeri ini, dengan membekali skill sesuai fokus keilmuan kader.”

Dikatakannya kopri juga harus memperluas jejaring baik di kancah nasional maupun internasional. Advokasi perempuan dapat difokuskan pada hak kesehatan reproduksi, pendidikan, dan seksualitas bebas dari segla bentuk kekerasan, hak untuk berpartisipasi dan memimpin. Selain itu juga kritis terhadap peraturan-peraturan yang diskriminatif terhadap perempuan, kaum minoritas dan marginal.

3. Apriyanti Marwah

Sumber : Instagram Kongres XX PMII

Kandidat Calon Ketua Kopri PB PMII yang terakhir adalah Apriyanti Marwah, lahir di Karawang 20 April 1993, berasal dari Cabang PMII Karawang. Menempuh pendidikan S1 di Universitas Singaperbangsa Karawang, dan S2 di Universitas Nasional.

Dilansir dari 164Channel, Apri mengusung visi “Membangun gerakan kolektif dan kepemimpinan muda.” Hal tersebut adalah hasil dari refleksi beberapa tahun kepemimpinan ke belakang. Cita-cita yang ingin dicapai adalah memperjuangkan isu-isu kemanusiaan, isu keadilan, dan isu kesetaraan.

“Salah satu misi saya adalah mempertegas gerakan Kopri sebagai gerakan perempuan.” ujarnya

Ia menjelaskan, ingin membuat kopri lebih terbuka dan menjaring teman-teman yang lain. Apalagi isu fundamental agama, terorisme merupakan salah satu musuh kopri yang harus diperangi, sehingga kopri harus mengambil bagian.

“Sebagian anggota kopri masih menganggap bahwa feminisme merupakan produk barat. Maka salah satu misi saya adalah membumikan bahwa feminisme sebagai metodologi dalam berpikir dan bersikap.” ujarnya

Terkait peningkatan kapasitas kader, Apri melihat perlu adanya akselerasi pengetahuan sehingga sistem kaderisasi Kopri tidak dilihat sebagai beban ganda tetapi sebagai suatu kebutuhan. Kapasitas pengetahuan kader perempuan harus dipenuhi di kopri.

Tags: Pmii
Previous Post

Pemkot Suport Dapur Umum untuk Warga Terdampak Covid-19

Next Post

:12: Ini Syarat Menjadi Da’i yang Harus Kamu Tahu

Next Post
:12: Ini Syarat Menjadi Da’i yang Harus Kamu Tahu

:12: Ini Syarat Menjadi Da'i yang Harus Kamu Tahu

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • About Us
  • Contact
  • Career
  • Privacy
  • Pedoman Media Siber
Menu
  • About Us
  • Contact
  • Career
  • Privacy
  • Pedoman Media Siber

2019-2024 © PT Mnews Media Startup Digital

 Tentang

Selengkapnya

Mnews.id hadir dengan visi Jurnalisme Positif sebagai ikhitiar untuk memberikan pengaruh positif dalam kehidupan homo digitalis, sehingga berdampak pula pada kehidupan sosial, ekonomi masyarakat

WA : 082135179993 |  Info@mnews.id
Messenger : m.me/mnewsjurnalismepositif

Home

Jelajah

Ruang

Profil

News
Trending
Showbiz
Pendidikan
Berdesa
Whizkul
Literasiku
Kesehatan
Cerita Pemilu
Hasil Polling