Search
  • JELAJAH
    • Trending
    • News
    • Pemkot Magelang
    • Pendidikan
    • Literasiku
    • Kesehatan
    • PMI
    • Resolusi 2020
    • Baity Jannaty
Menu
  • JELAJAH
    • Trending
    • News
    • Pemkot Magelang
    • Pendidikan
    • Literasiku
    • Kesehatan
    • PMI
    • Resolusi 2020
    • Baity Jannaty
Buat Cerita
Buat Cerita

Menumbuhkan Semangat Belajar Siswa Pada Masa Pandemi

Anniez Mey by Anniez Mey
Juli 25, 2020
in Literasiku
0
Menumbuhkan Semangat Belajar Siswa Pada Masa Pandemi
232
SHARES
516
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Pandemi Covid-19 yang saat ini menimpa umat manusia membuat setiap negara menjadi terganggu dalam menjalani aktifitas. Salah satu yang terkena dampak dari pandemi ini yaitu sektor pendidikan dimana aktivitas pembelajaran dilakukan melalui online (daring) dengan semua aktivitas pendidikan dilakukan di rumah.

Refleksi pendidikan permasalahan pembelajaran yang ada di kita adalah didalam kurikulum. Kurikulum itu semacam menumpahkan air ke dalam ember jadi kadang anak dianggap sebuah wadah kosong layaknya ember kemudian kita menumpahkan air terus kita tumpahkan benar-benar tumpah dialirkan tetap tumpah sehingga yang terserap itu yang mana tidak diperhitungkan.

Bisa dibilang untuk kurikulum kita itu seperti kurikulum yang rakus, semua kurikulum diberikan kepada siswa yang mungkin itu tidak begitu penting seolah-olah kita ingin anak-anak keluar itu menjadi seseorang yang waw super bisa. Ditambah lagi kompetensi guru, masih banyak kompetensi guru yang mengajar tanpa dibekali pemahaman tentang karakteristik peserta didik. Apalagi untuk anak usia SD pola pemikiran atau tahap perkembangannya yang masih konkret. Sehingga perlu adanya penyesuaian pembelajaran.

Namun dengan ini kerja keras pemerintah sungguh patut untuk diapresiasi. Karena  banyaknya tugas yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Pemerintah masih tetap memberikan dukungan kepada masyarakat untuk semangat dan mematuhi protokol kesehatan dalam mengadapi pandemi Covid-19 ini. Dan sebagai calon pendidik harus tetap semangat dalam mengajarkan ilmu pengetahuan.

Dalam mengajarkan ilmu pengetahuannya calon pendidik diharapkan mampu menguasai gadget, terkadang seorang pendidik kesulitan untuk menyediakan pembelajaran yang optoimal. Alasannya, karena dalam pembelajaran daring tidak bisa menjelaskan materi secara langsung dengan model atau media yang bisa membangkitkan semangat belajar siswa. Orang tua dari siswa juga kesulitan dalam memfasilitasi pembelajarn jarak jauh, (1) orang tua tidak mempunyai perangkat belajar seperti ponsel ataupun laptop karena untuk memenuhi kebutuhannya saja juga sangat sulit (2) koneksi yang kurang stabil bisa dikarenakan lokasi tempat tinggal siswa tersebut berada jauh dari jangkauan internet, (3) orang tua atau siswa kurang menguasai gadget sehingga dalam proses pembelajaran daring sangat kesulitan.

Dengan begitu, sistem pembelajaran online dirasa kurang efektif untuk diterapkan jika dalam kenyataanya masih banyak kekurangan. Ini menjadikan PR besar pemerintah dalam menerapkan pembelajaran pada masa pandemi Covid-19. Padahal tidak sedikit sekolah yang tidak bisa menjalankan metode pembelajaran jarak jauh, dan harus meliburkan proses pembelajaran selama adanya wabah Covid-19.

Harapan orang tua adalah anaknya bisa beraktivitas belajar seperti biasanya. Disisi lain orang tua juga khawatir dengan adanya penyebaran Covid-19. Namun dilema tersebut bisa diatasi dengan menerapkan pembelajaran daring dan melibatkan orang tua untuk mendampingi disetiap pembelajaran. Pada intinya jangan disalah artikan kalau orang tua menjadi beban mengajar yang pasti karena tidak semua orang tua mengenyam pendidikan dan memahami materi pembelajaran yang akan dikerjakan.

Seorang calon pendidik harus belajar memberikan metode yang cocok untuk sistem pembelajaran jarak jauh supaya anak lebih aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran. Contoh menggunakan jurnal pembelajaran pandemi Covid-19, yaitu dengan pemberian tugas belajar dirumah satu mata pelajaran dengan fokus satu tema yang dilaksanakan dengan menerapkan 5 hari pembelajaran dengan dibantu oleh orang tua.

Dengan teknik ini bisa melakukan pondasi literasi belajar menggunakan media sederhana yang ada dirumah. Melatih siswa untuk fokus, contoh pertama pembelajaran IPA pertama tema benda dan sifatnya, kegiatan ini selama 5 hari dibantu oleh orang tua. Untuk langkah kegiatan hari pertama siswa eksplorasi wujud benda padat, cair dan gas yang ada dirumah, hari kedua observasi kegiatan menentukan benda padat, cair dan gas, hari ke tiga diskusi mengenai sifat benda padat, cair dan gas, hari ke empat diskusi dan mengamati sifat benda padat, cair dan gas, selanjutnya hari ke lima membuat video praktik benda berdasarkan sifatnya dirumah. Lalu mengumpulkan hasil pekerjaan dikirim melalui tautan youtube atau langsung dikirim wa.

Contoh kedua, pembalajaran IPA tema debit air. Belajar debit air biasanya hanya dikelas dikerjakan dan hanya divariasikan. Untuk itu kita harus merubah paradigma belajar, contoh pembelajaran debit air dilaksanakan 5 hari. Hari pertama siswa diminta untuk mengukur debit air dan dipraktekkan, kran dibuka kemudian wadahnya bisa menggunkan kaleng/gelas dan diukur volumenya bagaimana?. Kemudian siswa akan belajar untuk menghitung waktu masuknya atau waktu air mengalir  siswa praktek menghitung debit air tidak berhenti pada hari itu juga. Hari kedua memakai baskom, Hari ke tiga menggunakan bak ember yang besar , hari ke empat mencoba memakai gelas/toples dan eksplorasi ,terakhir Hari ke lima dia akan belajar bagaimana membandingkan debit air dengan gelas, baskom, ember besar, gelas/toples dengan pembelajaran ini bisa menjalankan saintificnya siswa, dan begitu sehari siswa akan menjadi peneliti yang hebat bisa membuat laporan sederhana berupa video upload whatsaap atau uploud youtube share link kepada guru dengan kegiatan ini yang akan terjadi siswa karakternya juga akan berjalan. Untuk penilaian bisa menggunakan worksheet dan project video. Pembelajaran ini bisa digunakan juga untuk materi pelajaran yang lain seperti Matematika, Bahasa Indonesia, IPS, dll.

Tips ini adalah untuk orang tua dan guru supaya berkolaborasi untuk meningkatkan belajar siswa dengan baik. Dengan demikian, keberhasilan seorang guru dalam mengajar adalah kunci sukses untuk mendapat motivasi siswanya supaya tetap semangat dalam belajar daring pada masa pandemi Covid-19.

Previous Post

Bagaimana Antusiasme Siswa Mengikuti Pembelajaran di Masa Pandemi?

Next Post

PROGRAM HOME SCHOOLING PADA SAAT PANDEMI COVID-19 DI TEMANGGUNG

Next Post
PROGRAM HOME SCHOOLING PADA SAAT PANDEMI COVID-19 DI TEMANGGUNG

PROGRAM HOME SCHOOLING PADA SAAT PANDEMI COVID-19 DI TEMANGGUNG

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • About Us
  • Contact
  • Career
  • Privacy
  • Pedoman Media Siber
Menu
  • About Us
  • Contact
  • Career
  • Privacy
  • Pedoman Media Siber

2019-2024 © PT Mnews Media Startup Digital

 Tentang

Selengkapnya

Mnews.id hadir dengan visi Jurnalisme Positif sebagai ikhitiar untuk memberikan pengaruh positif dalam kehidupan homo digitalis, sehingga berdampak pula pada kehidupan sosial, ekonomi masyarakat

WA : 082135179993 |  Info@mnews.id
Messenger : m.me/mnewsjurnalismepositif

Home

Jelajah

Ruang

Profil

News
Trending
Showbiz
Pendidikan
Berdesa
Whizkul
Literasiku
Kesehatan
Cerita Pemilu
Hasil Polling