Search
  • JELAJAH
    • Trending
    • News
    • Pemkot Magelang
    • Pendidikan
    • Literasiku
    • Kesehatan
    • PMI
    • Resolusi 2020
    • Baity Jannaty
Menu
  • JELAJAH
    • Trending
    • News
    • Pemkot Magelang
    • Pendidikan
    • Literasiku
    • Kesehatan
    • PMI
    • Resolusi 2020
    • Baity Jannaty
Buat Cerita
Buat Cerita

MERDEKA BELAJAR DENGAN OUTING CLASS DI ARUM ART

Aziz Muslim by Aziz Muslim
Januari 23, 2020
in Literasiku
0
MERDEKA BELAJAR DENGAN OUTING CLASS DI ARUM ART
221
SHARES
491
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di Mi Muhammadiyah adalah berbasis kurikulum 2013 atau sering disebut KURTILAS. Pembelajaran dengan pelajaran tematik yang menggabungkan antara satu pelajaran dengan pelajaran yang lain. Pada pemebelajaran semester 2  pada tema 5 sub tema 2 ada pelajaran tentang membuat vas bunga yang terbuat dari tanah liat atau biasa disebut gerabah.

Dalam rangka memperkenalkan sekaligus membekali anak-anak didik MI Muhammadiyah Terpadu Harapan Kota Magelang keterampilan membuat vas bunga dari bahan tanah liat, maka MI Muhammadiyah mengadakan outing class ke pabrik kerajinan gerabah Arum Art yang beralamat di Banjaran 1 klipoh Karanganyar Borobudur Kabupaten Magelang. Arum Art ini dipimpin oleh bapak Supoyo. Bapak Supoyoyo menggeluti bisnis gerabah ini mulai tahun 2004 tanpa kursus atau pelatihan pembuatan kerajinan gerabah tetapi merupakan warisan dari orang tua bapak supoyo ketrampilan membuat kerajinan gerabah itu beliua dapatkan. Nama Arum Art ini diambil dari nama anaknya yang bernama Arum dengan harapan kelak anaknya dapat melanjutkan bisnis kerajinan gerabah ini.

Pabrik Kerajinan Gerabah Arum Art ini ini sekarang tidak hanya sebagai pabrik kerajinan saja tetapi sudah menjadi salah satu destinsasi wisata di sekitaran Candi Boro Budur. Ini bisa di lihat dari keterangan bapak Supoyo yang menyebutkan bahwa tidak hanya anak-anak yag berkunjung dan praktek di pabrik kerajinan gerabah Arum Art, tetapi turis mancanegara juga sering datang ketempat tersebut. Dikamapung Klipoh tersebut mayoritas penduduknya sebagai pengrajin gerabah. Mereka terbentuk dalam lima kelompok pengrajin. Penghasilan yang didapat bapak supoyo dari penjualan kerajinan gerabah tersebut mencapai 8 juta perbulan. Sistem penjualan yang dilakukan bapak Supoyo adalah, melaluai media online, pengepul, dan dijual langsung kekonsumen secara langsung. 

Kegiatan outing class ini diadaka pada hari Rabu tanggal 22 Januari 2020. Sesampai di lokasi pabrik gerabah Arum Art, telah ada anak-anak yang sedang praktek dari salah satu Sekolah Dasar di salaman yang sudah lebih dahulu sampai. Anak-anak MI Muhammadiyah Terpadu Harapan Kota magelang tidak langsung praktek tetapi diberi arahan oleh bapak Supoyo dalam membuat kerajinan tersebut. Setelah selesai pembekalan anak-anak di bawa ke lahan pengambilan tanah sebagai bahan pembuatan kerajian tersebut. Tanah yang digunakan sebagai bahan kerajinan gerabah ini jenis tanah lempung. Tidak semua struktur tanah dapat dijadikan bahan kerajinan gerabah. Tanah yang diguakan berbeda dengan tanah untuk membuat batubata. Untuk menjadi bahan kerajinan gerabah tidak langsung dari tanah lempung tersebut tetapi dengan proses penghalusan sehingga ketika tanah tersebut sudah menjadi bahan gerabah tidak melukai tangan. Alat penghalus tanah lempung dinamakan molen yang bermesinkan disel. Selain tanah lempung tidak dapat digunakan sebagai bahan kerajinan gerabah karena akan pecah, sehingga pemilihan bahan ini sangat penting dalam pembuatan kerajinan gerabah ini.

 Di pabrik kerajinan gerabah Arum Art ini bayak sekali kerajinan dari gerabah yang dibuat. Seperti, vas bunga, pot, kendil, guci besar dan kecil, miniature candi, cobek, tungku dan masih banyak lagi jenis dari kearjinan tersbut. Setelah selesai pengenalan bahan, alat dan cara pembuatan anak-anak mulai untuk praktek pemabuatan kerajinan tersebut. Dalam praktek ini ada dua cara pebuatan kerajinan gerabah. Teknik perbot yaitu pembuatan menggunakan alat yang bernama perbot tanah yang sudah dipilih kemudian diputar satu arah dan kelincahan jari. Kelincahab jari ini  yang akan menentukan bagus dan tidaknya kerajinan tersebut. Yang kedua adalah Teknik mencetak. Teknik  ini tergolong paling mudah karena tinggal menempelkan tanah lempung tersebut kedalam citakan. Dalam prektek ini anak-anak dibagi menjadi 3 kelompok, kelompok cetak, kelompok perbot dan kelompok mewarnai. Kegiatan praktek ini dilakukan secara bergantian, dari cetak, perbot dan mewarnai. Semua praktek ini harus dilakukan oleh anak-anak semuanya.

Setelah anak-anak selesai praktek beristirahat sebentar sambil memeriksa kerajinan yang telah dibuat oleh anak-anak MI Muhammadiyah terpadu Harapan Kota Magelang. Untuk menjadi kerajinan gerabah yang siap jual ada banyak tahapan yang harus dilakukan. Tahap pertama pembuatan adalah membuat gerabah yang sudah menjadi bentuk kerajinan kemudian dijemur. Dalam proses penjemuran ini menggunakan dua cara yaitu sistem open dan sistem jemur matahari. Panas yang dibutuhkan dalam proses ini tidak terlalu panas sebab ketika terlalu panas akan menyebabkan kerajinan tersebut menjadi pecah. Setelah selesai penjemuran maka pada tahap yang kedua yaitu pembakaran sehingga menjadi kerajian yang siap jual. Alat yang digunakan untuk membakar kerajinan gerabah tersebut dinamakan kampung yaitu rumah kecil yang hanya ada atap dan tiang saja. Bahan bakar utuk mambakar kerajinan tersebut adalah jerami. Cara agar tidak api merembet ke rumah warga , jerami tersebut ditutup dengan abu sisa pembakaran hari sebelumnya.

Anak-anak MI Muhammadiyah Terpadu Harapan setelah menyelesaikan praktek pembuatan vas bunga dari bahan tanah liat ini kemudian bersiap-siap untuk kembali ke Madrasah. Anak-anak merasa senang dan gembira dapat praktek secara langsung pebuatan vas bunga dari bahan tanah liat. Ada beberapa hasil praktek yang dapat dibawa pulang yaitu kerajinan menghias ikan. Untuk kerajinan gerabah yang dibuat oleh anak-anak menunggu waktu satu minggu untuk melihat hasilnya. Karena proses yang lama tersebut. Harapan dari kegiatan outing class ini anak-anak didik MI Muhammadiyah Terpadu Harapan kota Magelang mengetahui tata cara pembuatan kerajinan tersebut, mempraktekkan pembuatan kerajinan tersebut, dan diharapkan mempunyai keterampilan dalam pembuatan kerajinan gerabah tersbut. Semoga kegiatan ini dapat memberikan manfaat kepada anak-anak didik MI Muhammadiyah terpadu Harapan Kota Magelang yang berlokasi di Jalan Cempaka Bojong Timur no 73 Jurangombo Selatan Kecamatan Magelang Selatan Kota Magelang.

Magelang, 22 Januari 2020.

Aziz Muslim, M. PdI

Guru MI Muhmmadiyah Terpdau Harapan Kota Magelang.

Previous Post

Grand Artos Hotel Gelar Donor Darah

Next Post

Penyandang Disabilitas Disantuni Saat Perayaan Natal

Next Post
perayaan kota magelang

Penyandang Disabilitas Disantuni Saat Perayaan Natal

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • About Us
  • Contact
  • Career
  • Privacy
  • Pedoman Media Siber
Menu
  • About Us
  • Contact
  • Career
  • Privacy
  • Pedoman Media Siber

2019-2024 © PT Mnews Media Startup Digital

 Tentang

Selengkapnya

Mnews.id hadir dengan visi Jurnalisme Positif sebagai ikhitiar untuk memberikan pengaruh positif dalam kehidupan homo digitalis, sehingga berdampak pula pada kehidupan sosial, ekonomi masyarakat

WA : 082135179993 |  Info@mnews.id
Messenger : m.me/mnewsjurnalismepositif

Home

Jelajah

Ruang

Profil

News
Trending
Showbiz
Pendidikan
Berdesa
Whizkul
Literasiku
Kesehatan
Cerita Pemilu
Hasil Polling