Search
  • JELAJAH
    • Trending
    • News
    • Pemkot Magelang
    • Pendidikan
    • Literasiku
    • Kesehatan
    • PMI
    • Resolusi 2020
    • Baity Jannaty
Menu
  • JELAJAH
    • Trending
    • News
    • Pemkot Magelang
    • Pendidikan
    • Literasiku
    • Kesehatan
    • PMI
    • Resolusi 2020
    • Baity Jannaty
Buat Cerita
Buat Cerita

Micro Teaching Bangkitkan Mental Mengajar Santri Gontor

Uci Dwi Astuti by Uci Dwi Astuti
Desember 27, 2019
in Literasiku
0
pendidikan mental santri gontor

Kegiatan Pramuka di Pesantren Gontor

196
SHARES
435
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Pondok Modern Gontor didirikan pada tanggal 20 September 1926 oleh tiga orang ulama yaitu : K.H. Ahmad Sahal, K.H. Zainuddin Fananie, K.H. Imam Zarkasyi. Tiga pendiri ini sering disebut dengan Trimurti. Saat ini Pondok Pesantren Gontor dipimpin oleh Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, K.H. Hasan Abdullah Sahal, K.H. Syamsul Hadi Abnan.

Lokasi Pondok Gontor pusat terletak di Kabupaten Ponorogo Jawa Timur. Saat ini Pesantren Gontor memiliki banyak cabang yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia. Santri Gontor berasal dari penjuru kota di Indonesia bahkan manca negara, seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam dan lain-lain. Saat ini Pondok Pesantren Gontor memiliki puluhan ribu santri.

Santri yang masuk Pondok Gontor terbagi menjadi dua kelas besar yaitu kelas `Adi dan kelas Taksifi. Kelas `Adi adalah kelas yang berasal dari santri lulusan SD sedangkan kelas Taksifi adalah kelas yang berasal dari santri lulusan SMP. Masa belajar santri `Adi adalah 6 tahun sedangkan kelas Taksifi adalah 4 tahun. bagi kelas Taksifi satu tahun pertama merupahan tahun penyetaraan. Tujuan penyetaraan disini adalah agar santri yang Taksifi matang dalam mendapatkan ilmu di Gontor.

Kurikulum Pondok Gontor adalah KMI (Kulliyatul Muallimin al-Islamiyah). Kurikulum ini sudah baku dan paten diterapkan sejak Pondok Gontor berdiri. KMI menggunakan materi dan buku yang sudah dirancang sedemikian rupa sehingga ada keterkaitan antara satu pelajaran dengan pelajaran lain. Pelajaran yang diajarkan di kelas satu berhubungan dengan pelajaran kelas 6. Dengan kurikulum KMI ini, Gontor tidak menginduk pada KEMENDIKBUD maupun KEMENAG, bahkan tidak ikut dalam Ujian Nasional (UN). Namun ijazah Gontor tetap diakui dan dapat digunakan untuk melanjutkan kuliah di universitas dalam ataupun luar negeri.

Santri kelas 6 Pondok Gontor diharuskan untuk menempuh beberapa ujian sebelum kelulusan. Ujian yang harus ditempuh adalah ujian lisan, ujian tulis, dan ujian praktik. Ujian micro teaching adalah bagian dari ujian praktik. Ujian ini dinilai oleh teman-teman satu kelompok santri, kurang lebih berjumlah 23 santri dan dinilai juga oleh 2 orang ustadz/ustadzah. Santri yang melaksanakan micro teaching harus mempersiapkan mental dan materi pelajaran sebelum mengajar. Santri harus menguasai materi yang akan disampaikan, mengajar dengan metode dan alat peraga terbaik serta menguasai kelas.

Setelah diadakannya micro teaching, teman-teman kelompok dan juga ustadz/ustadzah pendambing berkumpul di satu ruangan kemudian mengoreksi santri yang hari itu micro teaching. Evaluasi ini berjalan kurang lebih satu hingga dua jam. Nilai ini akan dimasukkan di dalam raport santri.

Setelah melakukan ujian micro teaching, santri diharapkan memiliki kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai dasar dalam bertindak, serta mental yang kuat dalam menghadapi khalayak umum. Tak gentar menghadapi ujian dalam hidupnya kelak, tidak cengeng, dan bisa memecahkan masalah hidupnya sendiri.

Santri Gontor selalu digembleng mentalnya. Sejak bangun tidur hingga tidur kembali selalu dihadapkan dengan peraturan. Santri yang melanggar peraturan akan mendapatkan hukuman. Hukuman yang diterima berbeda-beda tergantung kebijakan para musyrif/musyrifah yang memberikan hukuman. Hukuman yang diberikan ditujukan untuk memberikan efek jera dan mendidik santri. Begitu halnya dengan ujian micro teaching ini. Santri dididik mentalnya hingga tidak canggung apabila berbicara di depan orang banyak.

Setelah lulus dari pesantren, santri Gontor diwajibkan untuk mengabdi atau mengajarkan ilmunya di lembaga pendidikan minimal satu tahun. Jadi, setelah pengumuman kelulusan santri akan dipanggil oleh pengasuh pesantren dan akan diberi tahu di mana ia akan mengabdi. Ada santri yang mengab di Pondok Gontor, Pondok Alumni Gontor, Pondok selain alumni Gontor dan juga bebas. Maksud bebas disini adalah santri yang mendapatkan pengabdian bebas, ia bisa memilih di mana ia akan mengabdikan dirinya dan menularkan ilmunya. Boleh mengabdi di sekolah TK, SD, SMP, SMA, atau pesantren yang diinginkan.

Oleh Uci Dwi Astuti, Guru PAI SD Mutual Kota Magelang

Previous Post

12 Guru SMK Muhammadiyah Magelang ikuti National Workshop bersama Prof. Imam Robandi

Next Post

Game Online dan Masa Depan Anak

Next Post
anak kecanduan game online

Game Online dan Masa Depan Anak

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • About Us
  • Contact
  • Career
  • Privacy
  • Pedoman Media Siber
Menu
  • About Us
  • Contact
  • Career
  • Privacy
  • Pedoman Media Siber

2019-2024 © PT Mnews Media Startup Digital

 Tentang

Selengkapnya

Mnews.id hadir dengan visi Jurnalisme Positif sebagai ikhitiar untuk memberikan pengaruh positif dalam kehidupan homo digitalis, sehingga berdampak pula pada kehidupan sosial, ekonomi masyarakat

WA : 082135179993 |  Info@mnews.id
Messenger : m.me/mnewsjurnalismepositif

Home

Jelajah

Ruang

Profil

News
Trending
Showbiz
Pendidikan
Berdesa
Whizkul
Literasiku
Kesehatan
Cerita Pemilu
Hasil Polling