Kaum milenial sangat melekat dengan teknologi terkini serta selalu berpikiran terbuka terhadap segala macam budaya baik dari dalam maupun dari luar Indonesia. Pola pikir para milenial yang bersikap terbuka ini mempunyai banyak sisi positif dan negatif. Sisi negatif tentunya bagaimana memilih atau selektif terhadap budaya yang cocok dengan kita atau tidak yang terkadang malah berbenturan dengan adat ketimuran kita namun tentunya tidak semua kaum milenial mencontoh mentah-mentah budaya dari luar. Dilihat dari sisi positif banyak kaum milenial sekarang yang peduli dan mulai terjun ke dalam masyarakat berperan serta dalam memajukan daerahnya misalnya menggali potensi yang ada di lingkungan sekitar melalui hal yang berbau teknologi misalnya memposting foto atau gambar panorama alam, kesenian rakyat, ritual adat istiadat di masyarakat, produk lokal asli daerah dan mengunggahnya di media sosial seperti facebook, instagram dll yang secara tidak langsung ikut mempromosikan daerahnya ke luar dan dikenal banyak orang dan pastinya menjadi sumber income bagi masyarakat juga. Disinilah pentingnya peran kaum milenial ikut serta memajukan pembangunan daerahnya tanpa meninggalkan kearifan lokal yang sudah ada dan mengakar pada masyarakat. Sejatinya peradaban ada dari masyarakat oleh masyarakat dan untuk kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Kaum milenial sebagai sosok penerus bangsa mempunyai kewajiban untuk membangun negeri ini melalui hal-hal yang disukai tanpa meninggalkan kearifan lokal yang telah ada sejak dulu.