News

New Normal Wisata: Ini yang Dilakukan Pemkot Ketika Membuka Tempat Wisata Kyai Langgeng

By Sholahuddin al-Ahmed

June 11, 2020

Magelang Mnews.id – Geliat ekonomi menjadi prioritas yang dilakukan Pemerintah Kota Magelang saat ini. Untuk mendorong hal tersebut salah satunya akan membuka tempat wisata Kyai Langgeng dan Wisata Spiritual Gunung Tidar.

“Destinasi wisata salah satu faktor penggerak roda ekonomi di Kota Magelang. Taman wisata Kyai Langgeng dan wisata spiritual Gunung Tidar sudah dipersiapkan konsepnya. Ketika sudah dibuka semua sudah memenuhi standar New Normal disaat situasi masih Pandemi Covid-19,”kata Walikota Magelang Sigit Widyonindito, Kamis (11/6).

Menurutnya, mulai dari pengelolanya, UMKM yang berjualan, petugas parkir semua harus siap dengan penerapan disiplin protokol kesehatan, begitu juga dengan wisatawannya. Cuci tangan pakai sabun, jaga jarak dan wajib memggunakan menggunakan masker.

Menurut Sigit, sektor wisata memiliki multi efek untuk mendorong geliat perekonomian masyarakat sekitarnya. Ia mengakui sejak penutupan objek wisata akibat pandemi Covid-19 aktivitas ekonomi di sekitarnya lesu.

Sekretaris Daerah Kota Magelang Joko Budiyono mengatakan, tim New Normal sudah bergerak, pengelola Kyai Langgeng dan Gunung Tidar juga sudah mempersiapkan. Simulasi pembukaan New Normal Wisata sudah siap dijalankan, tinggal menunggu waktunya kapan.

“Hal terpenting adalah sosialisasi, baik pihak pengelola, pedagang dan tempat parkir. Yang tak kalah penting adalah sosialisasi kepada agen wisata dan masyarakat luas yang akan berkunjung ke Kyai Langgeng dan Gunung tidar,”kata Joko

Menurut Joko, ini simulasi yang akan diterapkan, pengunjung akan dibatasi 50 % dari ambang batas normalnya kunjungan. Batasan itu kurang lebih 50% dari daya tampung tempat wisata. Jika dalam satu waktu sudah mencapai 50 % maka, pengunjung di stop. Mereka harus menunggu sampai pengunjung yang di dalam keluar, baru pengunjung yang di luar baru bisa masuk. Jadi seperti buka tutup loket pintu masuk.

Fasilitas cuci tangan lanjut dia, di Kyai Langgeng ada 50 titik, tanda batas antrian dan jalurnya untuk memecah berdesak-desakan. Hal terpenting dari itu semua adalah kesadaran semua pihak agar disiplin menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) selaku pengelola Taman Safari Gunung Tidar, Otros Trianto menjelaskan, masih ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum wisata religi gunung Tidar dibuka. Antara lain, tempat cuci tangan di pintu masuk dan keluar, dan di tempat ziarah.

Kemudian penempatan personel untuk mengatur wisatawan, membuat tanda pembatasan tempat duduk, pengadaan pos kesehatan baik di bawah dan di tengah gunung Tidar, hingga pelatihan penerapan protokol kesehatan bagi petugas.

“Kami masih perlu sarana protokol kesehatan, seperti thermo-gun, tempat cuci tangan, alat pelindung diri (APD), face-shield dan sebagainya. Kami juga belum bisa buka malam hari, sementara akan dibuka mulai pukul 07.00 WIB-16.00 WIB,” jelasnya.

Selain itu, sarana di pos penjualan tiket juga harus aman karena wisata religi gunung Tidar belum mungkin menggunakan tiket online. Sementara wisatawan gunung Tidar rata-rata berasal dari berbagai wilayah di Pulau Jawa