
Magelang MNews.id – Kondisi sarana dan prasana sebagian besar pesantren di Kabupaten Magelang dinilai belum memenuhi standar kesehatan, terlebih dalam pelaksanaan protokol kesehatan serta konsep new normal.
Seperti kekurangan pada Pusat Kesehatan Pesantren beserta tenaga dan alat medisnya, sarana tempat tidur dan MCK yang belum standar, ketiadaan wastafel portable maupun penyemprotan desinfektan, APD, alat rapid test, hand sanitizer hingga masker.
Untuk mendukung pelaksanaan proses belajar mengajar di pondok pesantren dalam masa new normal, Ketua DPC Partai Kebangkitan Bangsa Kabupaten Magelang, Drs Suwarsa, mengharapkan, Pemkab Magelang memberikan perhatian dengan memetakan kebutuhan sarana prasarana yang bisa di cover pemerintah daerah dan swadaya pondok atau masyarakat.
“Pemkab Magelang hendaknya segera menyiapkan skema new normal berbagai fasilitas pendidikan, khususnya untuk pondok pesantren, agar proses belajar mengajar bisa segera dimulai dengan memperhatikan protokol kesehatan,” katanya, Kamis (28/5).
Skema new normal dimaksud, menyiapkan sarana dan prasana pesantren agar sesuai dengan protokol kesehatan, menyiapkan test bagi santri dan pengasuh, menyiapkan ketahanan ekonomi pesantren.
Menurut Suwarsa, pesantren harus berjalan dan hidup dalam situasi pandemi virus corona dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Untuk itu jangan ragu ragu mengalokasikan anggaran untuk menunjang pembukaan kembali pesantren.
“Pelaksanaan konsep new normal sangat membutuhkan intervensi Pemkab Magelang, untuk mengalokasikan anggaran sebagai bentuk bantuan nyata,” tuturnya.
Seperti diketahui, di Kabupaten Magelang banyak pondok pesantren dengan ribuan santri baik salaf maupun modern. Misalnya Ponpes API Tegalrejo, Subhanul Wathon Tegalrejo, Al Husain Salam, Rodlotut Tulab Tempuran, Darussalam Muntilan.