Dahulu kesegaran angin yang sepoi sepoi di kota kembang masih terasa nikmat, ditemani hangatnya kopi dan rebusan singkong membuat hidup dikota kembang serasa surga tersendiri bagi setiap individu. Alam yang masih hijau, tanah yang masih merah, angin yang masih dingin terasa menusuk kulit ketika fajar atau senja datang.
Anak anak yang masih bisa berlarian kesana kemari di kebun atau lahan yang luas, bermain sesuka mereka, bermain bola, bermain kucing kucingan, tertawa bersama tanpa ada gangguan gangguan. Kecerian yang tidak bisa dibeli dengan uang, kota yang dahulu sejuk dan rindang, banyak kebun kebun penuh dengan buah buah dan sayuran yang hijau hijau, menciptakan suasana yang tidak seperti kota pada umumnya.
Dahulu kota bandung menjadi tempat berkunjung paling utama bagi tamu tamu luar daerah. Sejarah mengakui bahwa kota bandung adalah salah satu tempat terindah di Indonesia mengalahkan kota-kota dan daerah daerah yang lain. Pembangunan perumahan yang masih jarang terdengar di telinga bahkan tidak nampak di pelupuk mata.
Jalan yang masih bagus, aspal yang masih mulus belum dirusak oleh mobil-mobil besar pengangkut batu dan pasir. Langit yang masih indah belum dirusak oleh asap-asap pabrik, bahkan asapnya merusak lapisan ozon di Indonesia. Kota bandung mengingatkan aku dengan kampung halaman yang membuatku selalu rindu bila berada di perantauaan, namun saat ini kerinduan itu hilang seolah tidak ada bekas dalam sanubari, apa yang terjadi dengan kotaku yang dulu membuat aku nyamandan rindu ingin pulang.
Warga kota Bandung terkenal dengan keramahannya yang baik terhadap sesama individu, kenal maupun tidak kenal. Banyak tamu dari berbagai kota lain memuji keramahan tersebut, mereka selalu bilang “orang Bandung mah bager bager, sararopan pisan jalmina, padahal abdi the sanes orang Bandung, tapi duka naha betah pisan di kota iye”. Keramahan itulah dahulu yang membuat kota Bandung terkenal dengan hablu minnanas nya.
Santer terdengar katanya lalaki sama awewe Bandung mah kasep (ganteng) sama gelis gelis (cantik),membuat mata manusia dibuat manja dengan fisik yang aduhai dan paras yang memikat. Maka setiap tahun selalu ada pentas atau perlombaan mojang Bandung, mencari sosok ganteng dan cantik untuk menghiasi kota Bandung, lomba yang selalu banyak peminatnya, termasuk dulu aku mengikutinya namun sayang karena begitu banyak saingannya, aku hanya dapat pengalaman yang luar biasa dari pentas dan lomba mojang Bandung itu.
Awalnya pemerintah kota Bandung sangat peduli dengan lingkungan dan warga kota Bandung, apapun putusan mereka selalu bisa diterima di kota kembang ini. Tidak pernah ada demo-demo seperti saat ini, menggugat setiap putusan-putusan pemerintah. Seolah olah tidak ada kecocokan warga dengan pemerintahnya, seolah olah setiap keputusan saat ini selalu tajam kebawah tumpul ke atas, contoh kecil nya saja adalah masalah gusur menggusur, dari judulnya saja sudah mengerikan, warga di perintah paksa untk meninggalkan rumah atau tanahnya hanya demi kepentingan perut mereka.
Kesedihan yang nyata terlihat dari warga kota Bandung dalam pandangan saya sebagai penulis, keresahan terhadap berbagai keputusan para anggota dewan yang membuat hati dag dig dug ser menanti putusannya. Dalam hati ingin sesuai dengan hati nurani warga namun apa daya keputusan segala aturan di kota ini pemerintah yang membuat. Baik buruk nya warga harus menerima dengan kelapangan dada, meski kita sebagai warga bisa usul namun itu hanya 5 persen dari 100 persen usulan itu di terima.
Bisnis, bisnis, and bisnis, sudah seperti darah dalam anggota tubuh, yah, bisnis bagi setiap insan adalah salah satu tujuan untuk memperkaya diri, kita tidak bisa pungkiri itu. Namun bisnis seharusnya menjadi kebaikan bagi setiap individu bukan malah timbul keburukan bagi manusia lainnya,saat ini kota Bandung menjadi salah satu ladang bagi para pemburu mata uang rupiah, mulai dari berdagang hingga tanah, berbisnis di kota Bandung sebenarnya tidak menjadi masalah jika semuanya diuntungkan bukan malah buntung.
Berdagang apapun jika warga atau bahkan tamu tidak jadi masalah, bisnis tanah warga atau tamu juga tidak jadi masalah, namun saat ini kota Bandung dirusak oleh bisnis-bisnis yang merugikan banyak insan, contoh real yang terjadi dilapangan adalah masalah tanah, pembangunan, semuanya saat ini menjadi hantu bagi warga kota Bandung para pembisnis yang datang dari luar kota bahkan dari luar negri seolah bukan membawa untung bahkan lebih membawa kerugian bagi warga asli tanah sunda itu.
Cina salah satu negara yang gencar membangun dan membeli tanah di kota kembang ini, datang sebagai tamu namun merusak tanah tanah di kota kembang, mulai dari hanya menetap hingga menguasai, memang tidak terlihat secara kasat mata namun bisa kita tengok lah disetiap hotel atau villa, sebenarnya cina lah yang membeli itu, bekerja sama dengan pemerintah yang haus akan rupiah, jadilah bangunan bangunan menjulang tinggi, jadilah hotel hotel yang merusak system air di kampung kampung warga. Bisnis is bisnis
Bandung terkenal dengan tempatnya yang indah, wahana wahana yang menjanjikan akan kesegaran jasmani dan rohani. Alam dan tempat di kota kembang ini sangat menjanjikan untuk menjadi salah satu sumber keuangan bagi pemerintah, sehingga banyak para pembisnis berlomba-lomba dalam mengejar rupiah di kota kembang.
Sekali lagi, ini justru dapat menjadi kebaikan atau malah keburukan, baik karena alam negeri sendiri bisa ter lihat oleh negeri lain, dan bissa memperkaya negri dengan alamnya sendiri, buruknya adalah alam negeri sendiri dikuasai oleh asing ,untungnya untuk asing ini sungguh sangat mengerikan dan merugikan. Awal mula datang dengan kerja sama, lama-lama sama kerja, dan akhirnya mengambil semua bisnis dalam negri, itulah bencana awal bagi warga kota bandung. Semua diambil, semua dilahap, maka bencana yang terjadi adalah tanah yang habis oleh pembangunan, gedung tinggi, hotel hotel mewah, terjadi kegersangan.
Bandung yang dulu adem, sejuk, berubah menjadi panas, bukan karena cuaca, namun karena pohon pohon yang hilang dari pandangan mata warga kota Bandung. Banjir pun menjadi salah satu bencana selanjutnya, berita berita di TV swasta dihiasi oleh banjir-banjir di kota Bandung, bukan rasa bangga yang didapat ketika kota tersayang masuk TV, malah rasa malu yang muncul dalam diri kotaku masuk TV karena bencana banjir yang dialami.
Pembangunan yang tidak mengedepankan urusan rakyat akan merusak bukan malah memberi dampak baik untuk masyarakat, pembanguna yang baik adalah dimulai dari izin yang bukan lancar karena uang semata, bukan jual beli tanah karena untung untuk pihak pemerintah saja, pembanguna yang mengedukasi masyarakat, agar tidak sekedar main gusur, ketika semua itu di jalankan dengan baik maka akan tercipta pembangunan yang membangun pola pikir masyarakat kota Bandung.
Kecintaan saya terhadap tempat lahir saya membuat cinta itu tumbuh menjadi sayang, namun sayang itu menjadi pudar setelah kota kesayangan di rusak oleh pemerintah dan bisnis bisnis gila, dirusak pembangunan yang menjulang tinggi menembus langit, sedih sih, namun apa yang bisa di perbuat saya yang hanya sebagai warga sipil,doa doa dan doa..Al fatihah ayat kedua menjelaskan bahwa Allah lah sang penguasa seluruh jagat alam dunia ini, manusia bertugas menjadi penjaga alam milik Allah SWT ini, agar senantiasa pahala jariyah mengalir dalam rekening amalan baik kita sebagai manusia. Merusak alam adalah salah satu dosa besar yang Allah jelaskan dalam surat Ar Rum ayat 41 yang menjelaskan bahwa semua kerusakan dimuka bumi ini adalah sebab tangan-tangan manusia itu sendiri dan akan berakibat pada manusianya sendiri, maksudnya adalah ketika kita merusak maka kerusakan itu akan kembali kepada kita yang merusak, keburukan akan menuju kepada kita sebagai pelaku perusakan alam. Allah SWT mengingatkan kita lewat ayat-ayat Al Quran agar manusia tidak membuat masalah dimuka bumi Allah ini. Jagalah kelestarian alam kita, bukankah nanti yang akan menikmati Alam ini adalah diri kita juga. Semoga Allah senantiasa melindungi hamba-hambaNYA yang berusaha untuk berbuat baik.amin………