Magelang Mnews.id-Akurasi dan kecepatan menyajikan data secara digital menjadi ciri revolusi industri 4.0. Pemkot Magelang menyiapkan terobosan baru dengan menciptakan Command Center.
Sebuah ruangan khusus sebagai pusat big data pemerintahan dan pihak lain diluar pemerintahan. Command Center diresmikan Walikota Sigit Widyonindito, Kamis (26/12).
Peresmian ditandai pengguntingan pita di depan pintu ruangan Command Center yang berlokasi di lantai dua Gedung Utama Kantor Pemkot dilakukan Wakil Wali Kota Windarti Agustina. Fasilitas baru itu diinisiasi Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistika (Diskominsta).
Acara itu dihadiri Ketua DPRD Budi Prayitno, Dandim 0705 Diponegoro Letkol Czi Anto Indriyanto, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Magelang Wawan Ernawan, Ketua Pengadilan Negeri Kota Magelang Muhammad Djohan Arifin, Sekda Joko Budiyono serta kepala OPD dan BUMD.
Sumber pijakan kebijakan pemerintah adalah data di Command Center. Menyajikan data akurat dilengkapi dengan map/peta atau biasa disebut geospasial.
Contohnya begini, ketika Walikota minta data berapa jumlah penduduk miskin di Kota Magelang ? Dalam satu kali klik dan hitungan detik data sudah tersaji dalam bentuk angka, narasi dan dilengkapi petanya. Inilah yang disebut dengan istilah one platform one policy. Satu data dan peta untuk sebuah penentuan kebijakan.
Bersumber dari big data di Command Center ini Walikota akan menentukan kemana arah kebijakan pembangunan, pengentasan kemiskinan, peningkatan kesejahteraan masyarakatnya dan berbagai kebijakan lainnya.
Inilah yang disebut juga sebuah platform milik Pemkot Magelang yang dinamakan Magelang Cerdas. Tak ada lagi tumpang tindih data, semua data sudah terintegrasi dalam bentuk digital.
Bandingkan dengan tata kelola pemerintahan 10 tahun lalu. Contoh ketika Walikota membutuhkan data berapa jumlah penduduk miskin di Kota Magelang? Seorang staf akan kebingungan memberikan datanya, membutuhkan waktu lama untuk mencarinya karena data disimpan manual baik berupa tumpukan kertas atau file di sebuah komputer.
Akurasinya juga masih dipertanyakan karena data manual itu bisa jadi antar OPD datanya akan berbeda. Dengan data yang sudah terdigitalisasi dan terintegrasi melalui platform Magelang Cerdas cara lama manual itu sudah tidak berlaku.
Semua data bisa disajikan secara cepat dan akurat dalam satu kali klik. Ini artinya pemkot Magelang sudah siap menyambut ekonomi digital.
Walikota Magelang Sigit Widyonindito menerangkan, keberadaan Command Center sangat penting karena hanya dengan satukali klik sudah tersaji data dari situlah akan mudaj dan cepat dalam merumuskan kebijakan. Seperti terkait kemiskinan, pro job, pro environment dan sebagainya. Meskipun harus tetap menjalankan tugas di lapangan.
”Command Center jadi sangat efektif, efisien dan hasilnya maksimal. Sebab, ada semua informasi. Saya harap semua OPD melengkapi, secara khusus ada tim yang bertanggung jawab terhadap data. Jangan sampai tidak valid,’’ pintanya.
Sigit menyatakan, Command Center ini menjadi bagian dari inovasi Kota Magelang yang notebene telah berpredikat sebagai Kota Cerdas.
Dia berpesan supaya Command Center dapat dimanfaatkan dengan baik dipelihara secara cermat, karena berkaitan dengan teknologi.
Kepala Diskominsta Kota Magelang, Catur Budi Fajar mengemukakan, Command Center adalah sebuah inovasi dalam layanan publik berbasis teknologi informasi, terutama menghadapi disrupsi digital di era revolusi industri 4.0.
Ini penting untuk mempercepat akselerasi informasi/data kepada kepala daerah sebagai fungsi “early warning system” dalam pengambilan keputusan.
‘’Di Command Center tersedia alat strategis dalam rangka kepala daerah mengambil kebijakan, termasuk anjuran Menpan RB terkait aduan masyarakat kemudian dihubungkan lagi dengan call center 112, dengan harapan Command Center menjadi sentra memberikan pelayanan kepada publik,’’ terangnya.
Mengenai layanan kedaruratan 112, itu untuk melayani semua kebutuhan darurat yang berkaitan dengan kesehatan, bencana alam, kebakaran, kriminalitas, keamanan dan ketertiban umum, tawuran dan sebagainya.
Catur melanjutkan, ada petugas pengolah data di masing-masing OPD, termasuk pengelola website dan PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) pembantu.
Mereka yang bertugas meng-input data setiap hari, mingguan dan bulanan. Meski hanya menempati ruang berukuran 6×6 meter, tapi Command Center kaya fungsi. Isinya monitor dan laptop untuk operasional. Command Center terintegrasi dengan ruang rapat Wali Kota Magelang, sehingga sewaktu-waktu ada rapat terbatas membutuhkan data bisa langsung diakses,’’ ungkap Catur.(Doddy Ardjono/Sholahuddin al-Ahmed)
Mantabs 👍👍👍 🙏