Magelang Mnews.id – Sebanyak 160 warga Desa Krinjing, Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang, siang ini (6/11/2020), dievakuasi ke tempat yang aman, di Desa Deyangan,Kecamatan Mertoyudan.
Mereka dievakuasi dengan menggunakan enam unit mobil yang dikawal dengan ambulance desa dan mobil Polsek Dukun. Desa Deyangan menjadi desa penyangga dalam program sister village.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi,mengemukakan, evakuasi tersebut sebagai respon pemkab atas saran BPPTKG yang menyatakan status bahaya Gunung Merapi ditingkatkan dari Waspada Level II menjadi Siaga Level III.
Kepala BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi) Yogyakarta, Hanik Humaida, menyatakan, aktivitas vulkanik Gunung Merapi bisa berlanjut menjadi erupsi yang membahayakan penduduk.

Dukun adalah satu satunya kecamatan di Kabupaten Magelang yang disebut oleh BPPTKG sebagai wilayah bahaya. Posisi yang paling rentan hanya tiga desa, meliputi Desa Ngargomulyo (Dusun Batur Ngisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar).
Kemudian, Desa Krinjing (Trayem, Pugeran, Trono) dan Desa Paten (Babadan I dan Babadan II).
Adapun evakuasi 120 warga Dusun Babadan I dilaksanakan mulai jam 10.00 ke Desa Banyurojo, Kecamatan Mertoyudan. Lokasi Babadan I paling dekat dengan puncak Merapi, karena hanya 4,5 Km.

Sedangkan 33 warga Babadan II dievakuasi jam 13.00 ke Desa Mertoyudan, Kecamatan Mertoyudan. Babadan II hanya terpaut 5 Km dari Puncak Merapi. Sementara jarak 5 Km dari PuncakMerapi direkomendasikan untuk dikosongkan.
Untuk 130 warga Desa Ngargomulyo dievakuasi ke Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan.
“Pelaksanaan evakuasi melibatkan unsur TNI, Polri, BPBD, Dinas Sosial Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan,” tutur Nanda Cahyadi Pribadi.