aoi2

Robertus Rioputra : Pintu Masuk Pemenuhan dan Perlindungan Hak Anak, Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak

Yogyakarta Mnews.id – Project “Ceria” Child Labor Eradication Initative in Tobacco Area Progam inisiatif pemberantasan pekerja anak di kawasan tembakau yang diinisiasi oleh PT.  AOI (Alliance One Indonesia) mengawali sebuah pendekatan holistic dengan focus pada peningkatan kapasitas pemerintah dan stakeholder juga kelompok anak yang ada di desa. Program ini menggaet Yayasan Samin (Sekretariat Anak Merdeka Indonesia) Yogyakarta sebagai pelaksana lapangan melakukan kegiatan dengan fokus utama pada peningkatan kapasitas pemerintah dan anak terkait konvensi hak anak, desa layak anak,  antibulying dan perlindungan anak serta peningkatan skill anak terkait penulisan kreatif, pembuatan foto bercerita dan menggambar kanvas.

Anak diharapkan memiliki daya kreatifitas untuk bisa menyampaikan terkait apapun yang ingin disampaikan melalui media yang berbeda. Kegiatan project Ceria melibatkan kelompok dewasa dari berbagai unsur masyarakat di desa dan perwakilan anak dari sekolah-sekolah yang ada di wilayah desa.

Untuk memaksimalkan kegiatan, peserta anak dan dewasa di pisah dengan pola kegiatan yang juga menyesuaikan kondisi. Samin memfasilitasi Anak-anak menggunakan pendekatan yang lebih fun dengan mengedepankan aktivitas yang disenangi oleh anak. Terbukti peserta sangat menikmatinya dan hasil kegiatan yang diharapkan dapat tercapai.

Salah satu tujuan kegiatan Ceria adalah memperkenalkan Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) dimana pemerintah desa sebagai repseresntasi negara menghadirkan upaya-upaya pemenuhan hak anak didalam penganggaran dan perencanaan. Untuk mengetahui apa yang belum dan sudah dilakukan oleh desa, Samin bersama dengan semua unsur desa termasuk anak melakukan diskusi terarah membahas beberapa indikator DRPPA seperti penganggaran yang mendukung anak, kelompok anak, pekerja anak, pernikahan usia anak dan pemberdayaan perempuan didalam kegiatan politik dan ekonomi.

Program di laksanakan di dua desa, Desa Wonosari Kecamatan Trucuk Kabupaten Klaten dan Desa Tanggungharjo  Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan, dua desa ini menunjukkan komitmen yang cukup besar terhadap isu perempuan dan anak didesa. Walaupun secara organisasi kegiatan perempuan dan anak belum terorganisir dengan baik, desa sudah menganggarkan dana untuk mendukung kegiatan-kegiatan tertentu untuk mendukung kelompok perempuan dan anak.

Di Wonosari sudah ada sanggar seni dan budaya yang mengakomodir kebutuhan semua warga termasuk perempuan dan anak yang menyukai seni dan budaya. Desa Tanggungharjo mengalokasikan anggaran untuk kegiatan kampanye pencegahan pernikahan usia anak dan narkoba dimana anak menjadi peserta kegiatan tersebut.

Bentuk dukungan ini menjadi komitmen awal desa untuk menjadi desa yang ramah perempuan dan peduli anak. Tentunya dibutuhkan banyak dukungan dari semua pihak termasuk pembentukan kelompok/forum anak desa agar anak-anak memiliki wadah untuk bermain, belajar dan melakukan hal-hal yang mereka senangi dan berkontribusi pada pertumbuhan dan perkembangan.

Tentunya pemerintah desa tidak bisa mewujudkan ini sendiri, dibutuhkan peran pihak eksternal sepeti PT. AOI dan Yayasan Samin dalam proses pengkapasitasian secara menyeluruh agar desa berdaya untuk memberikan layanan bagi pemernuhan kebutuhan kelopok perempuan dan anak.

Project Ceria berlangsung selama 3 bulan, namun waktu yang ada perlu dimanfaatkan untuk memberikan pemahaman awal kepada pemerintah dan anak untuk menjadi fondasi awal pembentukan  DRPPA. Tidak mustahil dalam waktu beberapa saat lagi kita akan melihat ada dua desa baru di wilayah propinsi Jawa Tengah, Desa  Wonosari dan  Desa Tanggungharjo yang menyatakan sebagai desa yang siap mewujudkan dan menjalankan lingkungan yang ramah bagi anak dan mendukung perempuan berdaya.