Search
  • JELAJAH
    • Trending
    • News
    • Pemkot Magelang
    • Pendidikan
    • Literasiku
    • Kesehatan
    • PMI
    • Resolusi 2020
    • Baity Jannaty
Menu
  • JELAJAH
    • Trending
    • News
    • Pemkot Magelang
    • Pendidikan
    • Literasiku
    • Kesehatan
    • PMI
    • Resolusi 2020
    • Baity Jannaty
Buat Cerita
Buat Cerita

Sekolah Darring Atau PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) Masih Belum Menjadi Solusi

Choirulsepti by Choirulsepti
Juli 23, 2020
in Literasiku
0
Sekolah Darring Atau PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) Masih Belum Menjadi Solusi
72
SHARES
161
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Sekolah Darring  Atau PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) Masih Belum Menjadi Solusi 

 

Sekolah dariing adalah sekolah yang di anjurkan oleh pemerintah di masa pandemi saat ini sekolah dengan berbasis online atau menggunakan aplikasi yang dimaksudkan oleh pemerintah untuk menunjang pendidikan di Indonesia. Tetapi metode sekolah daring  masih kurang tepat di saat ini mengapa demikian?

Masih banyak pelajar yang belum mimiliki smartphone.

Yang di maksud dengan hal ini banyak keluarga di Indonesia khususnya di  kota Magelang ekonominya masih di angka kurang yang membuat pelajar  memiliki kendala dalam hal tersebut. Mungkin metode sokolah Darring bisa jadi solusi pendidikan untuk keluarga yang tingkat ekonominya menengah ke atas tapi tidak untuk ekonomi kelas rendah hal ini malah menambah beban ekonomi mereka di karenakan harus menggunakan warnet atau menyewa smartphone untuk anaknya. Seperti halnya di magelang  guru SD Growong, , Kecamatan Tempuran, Magelang, Jawa Tengah yang harus mengunjungi siswanya secara door to door demi siswanya tidak tertinggal materi di karenakan tidak memiliki Smartphone untuk mengakses sekolah Darring.

Jadi itu adalah penyebab mengapa sekolah Daring atau PJJ (Pemebelajaran Jarak Jauh) masih belum menjadi solusi yang tepat yang ada di magelang ,alangkah baiknya pemerintah mencarikan solusi dengan lebih membandingkan untuk pelajar yang berada di golongan kurang mampu seperti menggunakan model door to door untuk kelas Sd karena siswa relatif sedikit atau belajar kelompok, dengan tetep Standar Protokol kesehatan sedangkan untuk siswa smp sampai mahasiswa dilakukan pembelajaran tetap dengan strandar protokol kesehatan  seperti di kumpulkan di suatu gedung,di berijarak satu sama lain dan diadak berjabat tangan agar menanggulangi kurangnya ekonomi . Atau  untuk yang tidak punya smartphone bisa dengan di bantu untk bisa memiliki smartphone atau peminjaman sementara smartphone untuk pelajar seperti halnya perpustakaan keliling.

 

 

Sumber gambar: http://www.kompas.com

 

Previous Post

Gunung Tidar Siap Menerima Peziarah

Next Post

Dampak Full day School

Next Post
Dampak Full day School

Dampak Full day School

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • About Us
  • Contact
  • Career
  • Privacy
  • Pedoman Media Siber
Menu
  • About Us
  • Contact
  • Career
  • Privacy
  • Pedoman Media Siber

2019-2024 © PT Mnews Media Startup Digital

 Tentang

Selengkapnya

Mnews.id hadir dengan visi Jurnalisme Positif sebagai ikhitiar untuk memberikan pengaruh positif dalam kehidupan homo digitalis, sehingga berdampak pula pada kehidupan sosial, ekonomi masyarakat

WA : 082135179993 |  Info@mnews.id
Messenger : m.me/mnewsjurnalismepositif

Home

Jelajah

Ruang

Profil

News
Trending
Showbiz
Pendidikan
Berdesa
Whizkul
Literasiku
Kesehatan
Cerita Pemilu
Hasil Polling